JAKARTA - Otoritas Amerika Serikat dan Inggris pada hari Minggu memperingatkan kemungkinan serangan teroris di ibu kota federal Nigeria, Abuja, terutama yang ditujukan ke gedung-gedung pemerintah, tempat ibadah dan sekolah, di antara target lainnya.
Nigeria memerangi pemberontakan ISIS terutama di timur laut, tetapi pada Bulan Juli kelompok itu mengklaim bertanggung jawab serangan di sebuah penjara di Abuja, yang membebaskan sekitar 440 narapidana, meningkatkan kekhawatiran pemberontak berkeliaran dari kantong mereka.
Kedutaan Besar AS di Nigeria mengatakan "ada peningkatan risiko serangan teror di Nigeria, khususnya Abuja" dan menambahkan pusat perbelanjaan, fasilitas penegakan hukum dan organisasi internasional termasuk di antara tempat-tempat yang berisiko.
"Kedutaan Besar AS akan menawarkan pengurangan layanan sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata kedutaan dalam peringatan kepada warga di Nigeria, melansir Reuters 24 Oktober.
Sementara itu, Pemerintah Inggris memperingatkan warganya di Nigeria harus tetap waspada, karena "meningkatnya ancaman serangan teroris di Abuja."
"Serangan bisa membabi buta dan dapat mempengaruhi kepentingan barat, serta tempat-tempat yang dikunjungi wisatawan," katanya.
BACA JUGA:
Diketahui, ketidakamanan, yang telah menyebar ke seluruh Nigeria, merupakan masalah utama bagi pemilih ketika mereka pergi ke tempat pemungutan suara Februari mendatang, untuk memilih presiden baru guna menggantikan Presiden Muhammadu Buhari.
Sementara itu, belum ada komentara Kementerian Luar Negeri Nigeria terkait hal ini.