JAKARTA - Kremlin mengatakan pihaknya sangat mengetahui pasokan informasi intelijen untuk Ukraina dari Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), namun itu bukan alasan untuk memutus hubungan diplomatik dengan Barat.
"Pada saat-saat yang paling genting, kami membutuhkan saluran-saluran untuk berdialog," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada para wartawan, melansir Reuters 17 Juli.
Peskov ditanyai mengenai komentar juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova yang tanpa memberikan bukti, menuduh Ukraina melakukan serangan di Jembatan Krimea dengan keterlibatan Inggris dan Amerika Serikat.
"Kami tahu betul seberapa dalam koordinasi antara rezim Kyiv, Washington, sejumlah ibu kota Eropa dan NATO," ungkap Peskov.
"Kami tahu betul seberapa banyak informasi yang datang dari NATO dan Washington ke Kyiv secara permanen. Oleh karena itu, kami tidak memiliki ilusi di sini," tegasnya.
Namun, pertanyaan seorang wartawan mengenai kemungkinan pemutusan hubungan diplomatik dengan Barat "tidak sepenuhnya benar" karena perlunya menjaga agar saluran dialog tetap terbuka, katanya.
BACA JUGA:
Diketahui, pasangan suami-istri tewas akibat serangan di Jembatan Krimea pada Hari Senin, sementara putrinya yang berusia 14 tahun terluka. Moskow menyebut serangan itu dilakukan oleh Kyiv.
Di sisi lain, militer Kyiv menyebut Rusia bertanggung jawab, kendati media Ukraina mengatakan layanan keamanan Ukraina telah menggunakan drone bawah air, untuk menyerang jembatan yang baru saja kembali beroperasi penuh setelah mengalami kerusakan parah dalam serangan serupa Oktober lalu.