FSB Sebut Rencana Ukraina Membajak Pesawat Angkatan Udara Rusia Didukung Intelijen Inggris
Alpha Group FSB Rusia. (Wikimedia Commons/SpetsnazAlpha)

Bagikan:

JAKARTA - Seorang agen Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan pada hari Senin, upaya Direktorat Utama Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina untuk membajak pesawat Angkatan Udara Rusia dilakukan dengan dukungan intelijen Barat, terutama, dari layanan khusus Inggris.

"Jelas bahwa operasi itu sendiri dilakukan dengan dukungan layanan khusus Barat, pertama dan terutama, Inggris," katanya kepada saluran TV Rossiya-24, seperti mengutip TASS 25 Juli.

FSB juga mencatat, seorang reporter Bellingcat (diakui sebagai agen asing di Rusia), Christo Grozev, berpartisipasi dalam operasi tersebut. Misalnya, ia menemukan dua pengemudi pengiriman di Moskow untuk menyerahkan uang muka kepada pilot Rusia yang diduga setuju untuk berpartisipasi dalam pembajakan.

"Kami tahu, tidak hanya dari pernyataannya, bahwa Grozev terlibat dengan MI6. Secara umum, baru-baru ini, intelijen Ukraina telah berhenti menyembunyikan hubungannya dengan dinas khusus negara-negara NATO dan bercita-cita untuk lebih dekat dengan sponsornya dari Washington dan London," operator FSB menambahkan.

Diberitakan sebelumnya, FSB melaporkan mereka menemukan dan menggagalkan operasi yang disponsori NATO oleh Direktorat Utama Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina untuk membajak pesawat tempur Angkatan Udara Rusia.

Menurut rekaman video percakapan dengan agen intelijen militer Ukraina, mereka siap membayar hingga 2 juta dolar Amerika Serikat untuk sebuah pesawat tempur Rusia yang dibajak.

"Dinas Keamanan Federal telah mengungkap dan menekan operasi Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina, yang diawasi oleh layanan khusus NATO, untuk membajak pesawat tempur Angkatan Udara Rusia," kata badan tersebut.

FSB melaporkan, bahwa "petugas intelijen militer Ukraina, bertindak atas nama kepemimpinan politik negara mereka, mencoba merekrut prajurit Rusia, menjanjikan uang dan jaminan kewarganegaraan di salah satu negara Uni Eropa.

Selain itu, para perwira intelijen Ukraina mencoba membujuk mereka untuk terbang dan mendarat di lapangan terbang yang dikendalikan oleh angkatan bersenjata Ukraina.