Telak! China Sebut AS Perlu Memajukan Perdamaian di Ukraina, Bukan Melabeli Rusia Sebagai Negara Teroris
Jubir Kemlu China Zhao Lijian. (Twitter/@zlj517)

Bagikan:

JAKARTA - Washington harus membantu mempromosikan dialog Rusia-Ukraina untuk perdamaian alih-alih berupaya memasukkan Rusia ke dalam daftar negara sponsor terorisme, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, Senin.

"AS harus menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk memajukan pembicaraan damai Rusia-Ukraina. Washington harus mengambil langkah-langkah untuk memfasilitasi penyelesaian politik terhadap krisis di Ukraina," katanya kepada TASS, seperti dikutip 25 Juli.

Itu menjawab pertanyaan tentang bagaiman Beijing memandang situasi terkait rencana Pemerintah Amerika Serikat melabeli Rusia sebagai sponsor terorisme.

Diplomat China menyebutkan, Beijing melihat kesepakatan damai sebagai satu-satunya cara efektif untuk meredakan ketegangan di Ukraina.

"Washington harus mengambil lebih banyak langkah yang akan berdampak positif pada penyelesaian politik," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua DPR AS Nancy Pelosi (Demokrat, California) dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menegaskan, jika Departemen Luar Negeri tidak menyatakan Rusia sebagai sponsor terorisme atas situasi di Ukraina, lembaganya akan melakukannya.

Menurut surat kabar Politico, kedua politisi tersebut membahas masalah ini minggu lalu. Pada gilirannya, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Kremlin tidak menyukai rencana ini.

"Namun, di sisi lain, sangat sulit untuk melakukan sesuatu yang dapat membuat hubungan antara Rusia dan AS menjadi lebih buruk," tegasnya.