Menlu Iran Peringatkan Amerika Serikat dan Inggris untuk Menghentikan Serangan Terhadap Houthi
Jet tempur Amerika Serikat lepas landas dari kapal induk ke sasaran kelompok Houthi. (Twitter/@CENTCOM)

Bagikan:

JAKarta - Menteri Luar Negeri Iran pada Hari Senin memperingatkan Amerika Serikat dan Inggris, menyusul serangan mereka baru-baru ini terhadap sasaran Houthi di Yaman, menilai aksi militer bukan merupakan solusi.

"Kami memperingatkan Amerika dan Inggris untuk segera menghentikan perang melawan Yaman," kata Menlu Hossein Amirabdollahian dalam konferensi pers bersama yang disiarkan televisi dengan Menteri Luar Negeri India di Teheran, melansir CNN 16 Januari.

Menlu Amirabdollahian mengatakan, milisi Houthi yang bersekutu dengan Iran akan melanjutkan serangan mereka di Laut Merah "selama genosida dalam perang Gaza terus berlanjut".

"Pejabat senior di Sanaa (pemimpin Houthi) Yaman mengatakan kepada kami, selama genosida dalam perang Gaza terus berlanjut, mereka akan mengambil tindakan untuk mencegah pergerakan kapal atau kapal Israel menuju Tel Aviv," ujarnya, dilansir dari Reuters.

Namun, Menlu Amirabdollahian menambahkan, Houthi telah meyakinkan Teheran bahwa "mereka tidak akan mengganggu keamanan maritim".

Menghentikan "genosida" di Gaza adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri serangan Houthi di Laut Merah, kata Menlu Iran seperti dikutip dari Al Arabiya, menggarisbawahi solusinya bukanlah langkah militer.

Menlu AmirAbdollahian juga mengatakan Iran, telah menyampaikan pesan ke negeri Paman melalui Swiss yang menekankan perlunya menghentikan perang di Gaza.

Pernyataan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian muncul sebelum kelompok Houthi yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan baru terhadap kapal Amerika di Teluk Aden pada Hari Senin.

Kemarin, pejabat senior kelompok militan Houthi mengatakan pada Hari Senin, mereka akan memperluas target serangannya dengan mencakup kapal-kapal Amerika Serikat.

"Kapal tersebut tidak harus menuju ke Israel agar kita dapat menargetkannya; cukup jika kapal tersebut milik Amerika," Nasruldeen Amer, juru bicara Kelompok Houthi, mengatakan kepada Al Jazeera.

"Amerika Serikat berada di ambang kehilangan keamanan maritimnya," ujarnya memperingatkan.