Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat (AS) tidak dapat meminta (pihak-pihak di Timur Tengah) untuk menahan diri ketika mendukung perang Israel di Gaza, kata Menteri Luar Negeri Iran pada Hari Senin, seraya menyerukan solusi diplomatik terhadap perang di wilayah tersebut.

Menlu Hossein Amirabdollahian, dalam konferensi pers bersama koleganya dari India yang disiarkan televisi di Teheran, meminta para pejabat Washington "untuk tidak mengaitkan keamanan dan kepentingan nasional AS dengan nasib perdana menteri Israel yang sedang jatuh".

Teheran diketahui mendukung kelompok militan Palestina Hamas dalam perangnya dengan Israel, menuduh Amerika Serikat mendukung apa yang mereka sebut sebagai kejahatan Israel di Gaza.

Menlu Amirabdollahian mengatakan, milisi Houthi yang bersekutu dengan Iran akan melanjutkan serangan mereka di Laut Merah "selama genosida dalam perang Gaza terus berlanjut".

"Pejabat senior di Sanaa (pemimpin Houthi) Yaman mengatakan kepada kami, selama genosida dalam perang Gaza terus berlanjut, mereka akan mengambil tindakan untuk mencegah pergerakan kapal atau kapal Israel menuju Tel Aviv," ujarnya, dilansir dari Reuters 16 Januari.

Namun, Menlu Amirabdollahian menambahkan, Houthi telah meyakinkan Teheran bahwa "mereka tidak akan mengganggu keamanan maritim".

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden pada Jumat pekan lalu menyebut pasukan Houthi di Yaman sebagai kelompok "teroris", setelah pesawat tempur, kapal perang hingga kapal selam Amerika dan Inggris melancarkan puluhan serangan udara terhadap Yaman.

Menanggapi serangan itu, kelompok milisi Houthi mengancam akan memberikan "respons yang kuat dan efektif".