CDC Afrika Sebut Wabah Ebola di Uganda Masih Bisa Dikendalikan, Belum Membutuhkan Tindakan Darurat
Ilustrasi fasilitas perawatan pasien Ebola. (Wikimedia Commons/Daniel Bausch/Division of Viral and Rickettsial Diseases/National Center for Infectious Diseases)

Bagikan:

JAKARTA - Badan kesehatan masyarakat terkemuka Afrika mengatakan pada Hari Kamis ada risiko wabah Ebola di Uganda dapat menyebar tetapi, masih dapat dikelola pada tahap ini dan tindakan darurat tidak diperlukan.

"Risikonya ada tetapi itu adalah risiko yang dapat dikelola," Ahmed Ogwell Ouma, penjabat direktur CDC Afrika (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika), mengatakan kepada wartawan pada briefing online, melansir Reuters 20 Oktober.

Ditambahkan oleh Ouma, pada tahap ini belum perlu masuk ke "mode tindakan darurat penuh."

Diberitakan sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkhawatirkan peningkatan penyebaran wabah Ebola di Uganda, setelah delapan kasus Ebola terbaru yang dilaporkan tidak diketahui memiliki hubungan dengan pasien saat ini.

Dalam sebuah pengarahan WHO mengatakan, penyelidikan awal terhadap kasus-kasus oleh Kementerian Kesehatan Uganda menunjukkan, mereka bukan kontak orang yang sudah diketahui mengidap Ebola.

"Kami tetap khawatir, mungkin ada lebih banyak rantai penularan dan lebih banyak kontak daripada yang kami ketahui di komunitas yang terkena dampak," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

WHO mengatakan, ada 60 kasus yang dikonfirmasi dan 20 kemungkinan sejak wabah Ebola di Uganda dimulai bulan lalu Sementara untuk angka kematian tercatat sebanyak 44 orang.

Diketahui, strain Ebola yang menyebar di Uganda adalah strain Sudan. Vaksin serta terapi yang ada saat ini diketahui tidak mampu menghadapi strain tersebut.

Namun, pemerintah Uganda bekerja sama dengan WHO mengadakan uji coba dua vaksin pada tahap awal pengembangan yang menargetkan strain Sudan