Bagikan:

JAKARTA - Badan kesehatan masyarakat Afrika mengatakan pada Hari Kamis, wabah Ebola di Uganda "tidak lepas kendali" dan masih terkendali, meskipun ada peningkatan kasus yang telah menyebar ke ibu kota Kampala.

"Wabah Ebola di Uganda tidak lepas dari kendali. Itu masih terkendali," Ahmed Ogwell Ouma, penjabat direktur CDC Afrika (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika), mengatakan pada briefing online, melansir Reuters 27 Oktober.

Lebih lanjut Ouma menerangkan, untuk saat ini tidak mungkin memberikan proyeksi penyebaran penyakit di masa depan.

Virus yang beredar di Uganda adalah jenis Ebola Sudan, yang vaksinnya belum terbukti, tidak seperti jenis Zaire yang lebih umum terlihat selama wabah baru-baru ini di negara tetangga, Republik Demokratik Kongo.

Jumlah kasus Ebola yang dikonfirmasi telah meningkat menjadi 109 dan wabah tersebut telah merenggut 30 nyawa, Menteri Kesehatan Uganda Jane Ruth Aceng mengatakan pada Hari Rabu, menambahkan bahwa pemerintah sedang mendirikan pusat perawatan tambahan.

Lima belas dari kasus yang dikonfirmasi termasuk di antara petugas kesehatan, enam di antaranya telah meninggal, katanya pada konferensi pers.

"Kementerian Kesehatan dengan dukungan dari mitra sedang menyiapkan fasilitas perawatan tambahan di lapangan olahraga Mulago," terangnya, seraya menambahkan bahwa pusat baru itu akan menambah jumlah tempat tidur yang tersedia untuk merawat pasien Ebola menjadi 351.

Aceng mengatakan, kementeriannya akan mengevaluasi kemanjuran tiga kandidat vaksin Ebola Sudan dalam beberapa minggu mendatang, satu dikembangkan oleh Universitas Oxford, satu dibuat oleh Sabin Vaccine Institute di Amerika Serikat dan satu lagi oleh pembuat obat AS Merck & Co.

"Tujuan utamanya adalah untuk mengevaluasi kemanjuran mereka untuk melindungi kontak utama pasien Ebola dalam waktu 29 hari setelah kontak," tandas Aceng.