Menlu Iran Sebut Bantuan Senjata untuk Pihak yang Bertikai di Perang Rusia-Ukraina akan Menunda Perdamaian
Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian. (Wikimedia Commons/Hossein Mersadi)

Bagikan:

JAKARTA - Bantuan senjata untuk pihak-pihak yang bertikai dalam perang Ukraina-Rusia, hanya akan menunda kesempatan perdamaian, kata diplomat utama Iran.

Dalam percakapan telepon dengan timpalannya dari Finlandia Pekka Haavisto, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan, negaranya tidak dan tidak akan pernah mengirim senjata untuk Rusia, guna berperang di Ukraina.

"Meskipun beberapa negara memberikan dukungan militer ke Ukraina, kami tidak pernah mengirim dan tidak akan pernah mengirim senjata apa pun ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina," ujar Amir-Abdollahian di situs webnya seperti melansir TASS 7 Oktober.

"Karena kami percaya, solusi untuk krisis ini adalah politik dan menawarkan dukungan senjata apa pun kepada kedua belah pihak akan menunda kesempatan untuk perdamaian," sambungnya.

Juli lalu, Amir-Abdollahian tidak mengkonfirmasi penjualan peralatan militer ke Rusia, termasuk kendaraan udara tak berawak, memastikan Teheran menghindari langkah apa pun yang dapat mengakibatkan eskalasi di Ukraina, dalam wawancaranya dengan surat kabar La Repubblica.

"Kami memiliki berbagai bentuk kerja sama dengan Rusia, termasuk di bidang pertahanan, tetapi kami tidak membantu salah satu pihak yang terlibat dalam konflik Ukraina, karena kami yakin itu harus diselesaikan," terangnya.

"Saya pikir saat ini masalahnya ada di tempat lain, beberapa negara Barat, termasuk AS, sedang membuat senjata dan mencoba menjual produk mereka. Kami berusaha menghindari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan eskalasi. Kami sedang berupaya menghentikan perang ini," terangnya mengomentari pernyataan oleh Penasihat Keamanan Nasional Presiden Amerika Serikat Jake Sullivan tentang rencana Iran untuk mengirim drone ke Rusia.

Diberitakan sebelumnya, informasi intelijen Amerika Serikat yang baru dideklasifikasi mengungkapkan, Iran diperkirakan akan memasok Rusia dengan 'ratusan' drone, termasuk drone bersenjata, untuk digunakan dalam perang di Ukraina, sebut Sullivan.

Lebih jauh, ia menyebut Teheran juga siap untuk memberikan pelatihan bagi pasukan Moskow, tentang cara mengoperasikan drone yang diberikan sedini mungkin.