E-commerce Rusia, Wildberry, Masih Jual Barang Produk  Barat yang Jatuhkan Sanksi

JAKARTA - Pemimpin pasar e-commerce di Rusia, Wildberry, rupanya  masih menjual pakaian dari merek Inditex yang selama ini telah menangguhkan operasi di negara itu. Ini termasuk label utama grup Spanyol, Zara.

Kantor berita TASS melaporkan pada Selasa, 14 Juni bahwa barang-barang Zara masih dijual di Wildberry, yang dikonfirmasi oleh perusahaan Rusia itu.

Inditex adalah salah satu dari banyak merek Barat yang menutup toko dan menangguhkan operasi mereka sebagai tanggapan atas tindakan Rusia di Ukraina. Akan tetapi penjualan yang berkelanjutan dari beberapa produknya menyoroti kesulitan yang dihadapi perusahaan dalam mempertahankan kendali atas merek mereka di negara itu.

Merek Inditex lainnya, Massimo Dutti dan Pull&Bear, juga tersedia di Wildberry, yang mengatakan akan terus menawarkan barang-barang tersebut kepada konsumen Rusia selama masih ada.

"Kami membeli barang yang kami jual dari Wildberry tanpa perantara, hanya langsung dari produsen atau distributor resmi," kata Wildberry dalam keterangannya, Selasa, 14 Juni. Namun tidak jelas distributor mana yang dimaksud Wildberry.

Sebuah sumber yang dekat dengan Inditex mengatakan barang-barang yang dijual oleh Wildberry adalah stok izin yang sudah ada di Rusia ketika menghentikan kegiatan di sana. Inditex telah berhenti mengirim produk ke Rusia sejak penangguhan, tambah sumber itu.

Produk dari banyak merek Barat lainnya juga masih tersedia di Wildberry. E-commerce itu tidak membatasi produk yang bisa dijual di platformnya.

Perusahaan ini dimulai sebagai platform online yang menjual kembali pakaian dari grup pesanan pos Jerman, Otto, dan sekarang memasok segala sesuatu mulai dari elektronik hingga peralatan dapur, keberhasilannya ini telah mengubah pendiri Tatyana Bakalchuk menjadi wanita terkaya di Rusia.

Terkena sanksi dan masalah rantai pasokan, Rusia telah melegalkan apa yang disebut impor paralel, yang memungkinkan pengecer mengimpor produk dari luar negeri tanpa izin pemilik merek dagang.

Bakalchuk pada bulan Maret menggambarkan skema tersebut sebagai tindakan dukungan yang efektif, menyoroti pentingnya untuk usaha kecil dan menengah dan untuk impor produk yang signifikan secara sosial.