Bagikan:

YOGYAKARTA – Tahukah Anda bahwa tidak semua transaksi jual beli di internet dilakukan di e-commerce, ada pula transaksi yang dilakukan di social commerce. Keduanya sama-sama menjadi tempat jual beli secara elektronik. Namun ada perbedaan social commerce dan e-commerce yang harus diketahui oleh masyarakat.

Perbedaan Social Commerce dan E- Commerce

Perlu diketahui, istilah e-commerce kini lebih populer dan banyak dipahami sebagai tempat jual-beli di internet. Berbeda dengan istilah social commerce yang justru tak banyak dikenal. Berikut ini beberapa perbedaan antar keduanya.

  1. Pengertian

Yang mendasari perbedaan antara social commerce dan e-commerce adalah dari segi pengertian. Secara umum e-commerce dipahami sebagai platform online yang memang dirancang untuk sistem jual beli produk. Proses transaksi dilakukan lewat platform online sehingga penjual maupun pembeli tidak perlu berpindah ke website atau aplikasi lain.

Sedangkan social commerce merujuk pada kegiatan jual beli yang dilakukan lewat media sosial, platform yang awalnya diperuntukkan bagi kegiatan membangun jejaring sosial di dunia maya. Kegiatan jual beli di social commerce memang bisa dilakukan namun fitur yang tersedia biasanya tidak selengkap fitur yang dimiliki oleh e-commerce.

  1. Karakter Brand

Biasanya pemilihan nama yang digunakan sebagai brand identity pada e-commerce memang merujuk kegiatan perbelanjaan. Sebagai contoh, nama Shopee merujuk pada kata Shoping yang berarti perbelanjaan. Selain itu ada Tokopedia, Bukalapak, dan sebagainya.

Sedangkan pada social commerce, brand identity yang dipilih lebih luas. Hanya saja mereka menyediakan fasilitas jual beli bagi penggunanya.

  1. Interaksi Penjual dan Pembeli

Dalam e-commerce, interaksi penjual dan pembeli biasanya lebih terbatas sedangkan pada social commerce interaksi bisa lebih luas. Sebagai contoh, interaksi antara penjual dan pembeli e-commerce biasanya hanya dilakukan lewat pesan pribadi atau ulasan. Berbeda di social commerce yang proses interaksinya bisa dilakukan lewat pesan pribadi, kolom komentar, bahkan ulasan.

  1. Transaksi

Transaksi yang dilakukan di e-commerce biasanya lebih mudah dan lebih praktis dibanding social commerce. Transaksi bisa dilakukan secara langsung lewat e-commerce sehingga e-commerce bisa menjadi media penyimpanan uang masuk dan keluar.

Berbeda dengan social commerce yang transaksi pembayarannya dilakukan lewat pihak ketiga atau di luar platform seperti perbankan.

  1. Legalitas Usaha

Perusahaan yang menyelenggarakan perniagaan daring atau e-commerce harus memiliki izin dari otoritas yang berwenang. Hal tersebut sebagai salah satu bentuk pengawasan agar tidak merugikan masyarakat.

  1. Etalase Produk

Etalase produk yang tersedia di e-commerce biasanya lebih monoton dibanding social commerce. Hal itu dilakukan dengan mempertimbangkan banyak hal termasuk kebutuhan dan efektivitas.

  1. Pengguna yang Terkelompok

Pengguna e-commerce biasanya secara otomatis terkelompokkan. Mereka menggunakan aplikasi e-commerce dengan maksud mencari atau menawarkan produk. Sedangkan di social commerce tujuan pengguna lebih variatif, seperti mencari hiburan, membangun jaringan pertemanan, dan sebagainya.

  1. Fitur

Social ecommerce biasanya memiliki fitur yang lebih lengkap dan mengakomodir berbagai tujuan. Berbeda dengan fitur e-commerce yang fiturnya bertujuan untuk memudahkan penggunanya dalam transaksi jual beli.

Itulah informasi tentang perbedaan social commerce dan e- commerce. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.