JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) terus mendorong UMKM untuk segera go digital dan naik kelas.
Hingga saat ini, jumlah UMKM yang merambah digital telah mencapai 22 juta UKM dari target 30 juta pada 2024.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, untuk mewujudkan target sasaran tersebut, pihaknya bekerja sama dengan E-commerce untuk menyasar UMKM yang berada di kota pinggiran agar segera go digital dan beralih ke transaksi nontunai (cashless).
"Sekarang, kami bersama e-commerce sedang menyasar secondary city atau pelaku UMKM yang ada di kota-kota pinggiran, termasuk pasar tradisional," ujar Teten dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin, 7 Agustus.
Teten menyebut, Indonesia memiliki sekitar 18 ribu pasar tradisional, yang mana apabila satu pasar bisa dihuni ratusan pedagang, nantinya bisa dihubungkan dengan pasar daring (market online), sehingga target 30 juta UMKM bisa tercapai pada 2024.
Dia melanjutkan, langkah pemerintah lainnya dalam meningkatkan UMKM on boarding adalah pembangunan infrastruktur internet.
"Kami juga mendukung dari segi pembiayaannya. Jadi, program pemerintah dalam hal digitalisasi UMKM itu harus bermitra dengan industri e-commerce," kata Teten.
Selain itu, pemerintah juga tengah memperkuat aturan perdagangan melalui Permendag Nomor 50 Tahun 2020 yang mengatur perizinan usaha, periklanan, pembinaan, dan pengawasan pelaku usaha dalam perdagangan melalui elektronik.
"Upaya yang dilakukan itu tadi. Kan, bukan pemerintah yang punya market place, tetapi e-commerce. Itu juga bagaimana kami harus melindungi agar produk UMKM tidak diserbu produk luar. Ini sedang kami usahakan ada Permendag yang sedang kami ubah," tutur Teten.
Salah satu e-commerce yang bekerja sama dengan Kemenkop UKM untuk mendorong UMKM go digital adalah Grab Indonesia.
Teten mengatakan, pihaknya akan mendukung langkah strategis Grab Indonesia yang turut memberdayakan pelaku UMKM, khususnya sektor kuliner, untuk go digital dan naik kelas.
"Bahkan, sekarang, sudah masuk ke pasar-pasar penjual sayur buah dan kebutuhan sembako sehari-hari. Itu akan berdampak besar, terutama pada omzet atau pendapatan mereka," ungkapnya.
Menurut Teten, mayoritas pelaku UMKM saat ini berada di sektor kuliner. Dia menyebut, bahwa kuliner buatan UMKM mampu bersaing dengan usaha-usaha besar di sektor kuliner.
Sementara itu, Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menyebut, Hajatan UMKM ini adalah bentuk apresiasi Grab kepada seluruh pelaku UMKM Indonesia.
"Hajatan UMKM ini adalah jalan menuju Hari UMKM Nasional pekan depan," ungkapnya.
BACA JUGA:
Pada kesempatan sama, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyebutkan, ajang Hajatan UMKM 2023 ini sejalan dengan program yang dijalankan Pemkot Tangsel dalam mengembangkan UMKM di wilayahnya.
"UMKM di Tangsel, khususnya yang bergerak di sektor kuliner sudah berkembang demikian pesat. Ini menjadi salah satu keunggulan Tangsel," kata dia.
Oleh karena itu, kata Benyamin, pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan dalam mempermudah pelaku UMKM.
"Segala perizinan, sertifikat halal, Nomor Induk Berusaha atau NIB, hingga PIRT difasilitasi Pemkot. Termasuk dalam pembuatan akta pendirian koperasi," imbuhnya.