JAKARTA - Uni Eropa sedang mengerjakan kemungkinan larangan penyediaan layanan cloud ke Rusia sebagai bagian dari sanksi baru terhadap Kremlin atas invasi ke Ukraina. Hal ini diungkapkan oleh seorang pejabat Uni Eropa kepada Reuters pada Rabu, 8 Juni. Namun ia mencatat bahwa tindakan itu secara teknis rumit.
Jika diperkenalkan, tidak jelas bagaimana larangan UE akan memengaruhi Rusia, karena penyedia cloud teratas di Eropa adalah perusahaan AS, seperti Amazon, Google, dan Microsoft.
Uni Eropa pekan lalu mengadopsi paket sanksi baru terhadap Rusia dan Belarusia yang mencakup embargo minyak, tindakan pembatasan terhadap bank-bank Rusia dan larangan penyediaan layanan konsultasi ke Moskow.
Versi awal dari siaran pers tentang paket sanksi yang dikeluarkan oleh Dewan Uni Eropa pada 3 Juni juga merujuk pada larangan penyediaan layanan cloud, tetapi kemudian diubah untuk menghapus referensi itu. Sanksi itu tidak muncul dalam teks hukum yang diterbitkan dalam jurnal resmi UE.
BACA JUGA:
Seorang petugas pers Dewan UE mengatakan penyebutan awal sanksi pada layanan cloud adalah "kesalahan material", dan menolak untuk mengatakan apakah itu mungkin disebabkan oleh perdebatan tentang masalah tersebut di antara negara-negara Uni Eropa.
Seorang pejabat UE yang akrab dengan keputusan tentang sanksi, mengatakan tindakan pada layanan cloud tidak pernah diusulkan oleh Komisi Eropa, tetapi ia menambahkan bahwa UE sedang berupaya memperkenalkan larangan dalam kemungkinan putaran sanksi di masa depan meskipun secara teknis hal itu sulit.
Dalam sebuah tweet pada hari Selasa, penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan bahwa pengeditan siaran pers oleh Dewan Uni Eropa telah dilakukan tanpa memberikan penjelasan yang jelas dan menyarankan kemungkinan pengurangan sanksi.