BMW Perkirakan  Masalah Kekurangan Pasokan Chip Dunia Baru Berakhir Tahun 2023
BMW memperkirakan kekurangan chip akan berlangsung sepanjang 2022. (foto: dok. pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Kekurangan semikonduktor kemungkinan akan tetap menjadi masalah bagi industri otomotif hingga 2023. Hal ini diutarakan oleh Kepala Eksekutif pembuat mobil asal Jerman BMW,  Oliver Zipse, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar I(NZZ) yang diterbitkan pada Senin, 11 April.

"Kami masih berada di puncak kekurangan chip," kata Zipse seperti dikutip Reuters. "Saya berharap kami mulai melihat peningkatan paling lambat tahun depan, tetapi kami masih harus menghadapi kekurangan mendasar pada tahun 2023."

BMW mengatakan selama konferensi pers tahunan pada pertengahan Maret bahwa mereka memperkirakan kekurangan chip akan berlangsung sepanjang 2022. Namun meralat dan memundurkannya hingga 2023.

Komentar Zipse menggemakan pernyataan serupa oleh CFO Volkswagen, Arno Antlitz, pada Sabtu, 9 April, yang mengatakan bahwa dia memperkirakan bahwa pasokan chip tidak akan dapat memenuhi permintaan hingga tahun 2024.

Kondisi tersebut membuat jumlah produksi mobil atau kendaraan lainnya sulit untuk memenuhi target. Bahkan diperkirakan akan terus mengalami penurunan. Dampaknya, tentu akan mengurangi pendapatan sebagian besar pabrik mobil di dunia, termasuk BMW dan Volkswagen.

Meski sejumlah cara mulai dilakukan dengan membangun pabrik chip atau semikonduktor baru di sejumlah negara, namun hal ini tak akan bisa mengatasi masalah kekurangan chip ini dalam waktu yang singkat. Tak heran jika mereka kini mentargetkan masalah pasokan chip ini baru akan rampung pada 2023 bahkan 2024.