Lagi-lagi Akibat Krisis Chip, Pendapatan Apple di Q4 Merugi Rp85,2 Triliun
Apple mengaku laporan pendapatannya untuk kuartal keempat (Q4) tahun ini tak melampaui ekspektasi. (foto: dok. unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Apple mengaku laporan pendapatannya untuk kuartal keempat (Q4) tahun ini tak melampaui ekspektasi para investornya. CEO Apple Tim Cook beralasan karena kendala pasokan yang lebih besar dari perkiraan pada iPhone, iPad, dan Mac.

"Kami memiliki kinerja yang sangat kuat meskipun kendala pasokan lebih besar dari yang diperkirakan, yang kami perkirakan (merugi) sekitar 6 miliar dolar AS. Kendala pasokan didorong oleh kekurangan chip di seluruh industri yang telah banyak dibicarakan, dan gangguan manufaktur terkait COVID di Asia Tenggara," ungkap Cook.

Perusahaan jatuh di bawah 3 persen dalam perdagangan yang diperpanjang. Meski begitu, rekor pendapatan keseluruhan di Q4 Apple mencapai 83,4 miliar dolar AS, naik 29 persen dari tahun ke tahun (YoY), dan laba kuartalan per saham dilusian 1,24 dolar AS.

Mengutip CNBC Internasional, Jumat, 29 Oktober, dengan pendapatan iPhone mencapai sebesar 47 persen pertumbuhan tahun-ke-tahun pada 38,87 miliar dolar AS. Sedangkan, pendapatan jasa mencapai 18,28 miliar dolar AS, yang tumbuh 24,6 persen.

Mac berhasil menggapai 9,18 miliar dolar AS untuk menyumbang 1,6 persen, dan iPad 8,25 miliar dolar AS untuk 21,4 persen. Produk lainnya, yang meliputi Watch dan AirPods, tumbuh 11,5 persen menjadi 8,79 miliar dolar AS.

Cook memberi isyarat kepada investor bahwa ia mengharapkan kuartal berikutnya menjadi yang besar. Dia mengharapkan mendapatkan pertumbuhan "solid" dalam pendapatan tahun-ke-tahun, dan Apple yakin kuartal mendatang akan menjadi lebih baik.

Terlepas dari kenyataan bahwa masalah pasokan diperkirakan akan menjadi lebih buruk, bukan lebih baik. Beberapa analis setuju bahwa Apple hampir pasti tidak akan mampu memproduksi iPhone yang cukup untuk memenuhi permintaan selama kuartal tersebut.

Sementara itu, CFO Apple Luca Maestri menyatakan bahwa penjualan iPad akan menurun tahun-ke-tahun pada kuartal Desember karena kendala pasokan, sementara kategori produk lainnya akan tumbuh. Tetapi perusahaan telah mengatasinya.

"Jadi kami sudah menyelesaikan sekitar satu bulan kuartal ini. Gangguan manufaktur terkait Covid telah meningkat pesat. Kekurangan chip terus berlanjut," ujar Cook.

Dijelaskan Cook, bahwa masalah pasokan chip terjadi pada legacy node, atau chip yang lebih tua, bukan prosesor berteknologi maju saat ini yang berada di jantung perangkat Apple. Kuartal ini menandai pertama kalinya sejak April 2016 Apple gagal mengalahkan perkiraan pendapatan, dan ini adalah pertama kalinya sejak Mei 2017 pendapatan Apple meleset juga dari perkiraan.