Bagikan:

JAKARTA - Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) menghasilkan pendapatan lebih tinggi di kuartal keempat (Q4) 2022, mengalahkan estimasi dan harapan pasarnya. Tetapi awal tahun ini, perusahaan kurang optimis.

Dalam laporan pendapatan, TSMC berhasil meraup 19,93 miliar dolar AS setara Rp302 triliun pada Q4 2022, naik 26,7 persen tahun-ke-tahun (YoY), tetapi turun 1,5 persen dari hasil kuartal sebelumnya karena dampak ekonomi yang mulai mengigit.

Angka-angka ini tentu saja sejalan dengan prediksi TSMC sebelumnya selama pendapatan Q3 menyebutkan, perusahaan mengharapkan dapat menghasilkan 19,9 miliar dolar AS dan 20,7 miliar dolar AS pada Q4 2022.

Peningkatan ini disebabkan faktor permintaan kuat untuk semikonduktor yang dibuat menggunakan node proses lanjutannya. Sebanyak 54 persen dari pendapatan wafernya, berasal dari teknologi canggih 7nm atau lebih baru.

Ini terdiri dari pengiriman produk 5nm yang mewakili 32 persen dari total pendapatan wafer, sementara 7nm menyumbang 22 persen lainnya.

Namun, TSMC tidak kebal terhadap tekanan yang memengaruhi pihak lain dalam industri semikonduktor. Faktanya, perusahaan memprediksi pendapatan Q1 2023 akan turun sebanyak 5 persen dan memangkas investasi tahunan karena pemasok utama Apple memiliki permintaan yang lebih lemah, akibat ekonomi global yang melambat.

"Bisnis kuartal keempat kami diredam oleh pelemahan permintaan pasar akhir, dan penyesuaian inventaris pelanggan, meskipun peningkatan berkelanjutan untuk teknologi 5nm terdepan di industri kami," ujar VP dan CFO TSMC Wendell Huang dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Register, Jumat, 13 Januari.

“Memasuki kuartal pertama 2023, karena kondisi ekonomi makro secara keseluruhan tetap lemah, kami memperkirakan bisnis kami akan lebih terpengaruh oleh pelemahan permintaan pasar akhir yang berkelanjutan, dan penyesuaian persediaan pelanggan lebih lanjut,” tambahnya.

Saat ini, ekspektasi pendapatan untuk Q1 2023 yang digaungkan TSMC akan turun antara 16,7 miliar dolar AS dan 17,5 miliar dolar AS, yang akan menghasilkan penurunan pendapatan pertama untuk bisnis tersebut dalam empat tahun.

Margin laba kotor TSMC untuk Q1 2023 diperkirakan antara 53,5 persen dan 55,5 persen, dibandingkan dengan 62,2 persen pada hasil Q4 minggu ini, sedangkan margin laba operasi diperkirakan antara 41,5 persen dan 43,5 persen, dibandingkan dengan 52 persen untuk Q4 2022.

Sehubungan dengan hal ini, TSMC mengatakan mereka memperkirakan pengeluaran anggaran modal perusahaan pada 2023 akan berkisar antara 32 miliar dolar AS dan 36 miliar dolar AS.

Meski begitu, TSMC mungkin juga berada dalam posisi yang lebih baik daripada yang lain, karena masih ada kemungkinan permintaan untuk node produksi 5nm dan 3nm, sekarang TSMC baru saja mulai meningkatkan produksinya itu.