JAKARTA - Chief Executive Stellantis Carlos Tavares yakin bahwa perusahaan gabungan Fiat Chrysler Automobiles dan PSA Group yang dipimpinnya itu mampu mengejar ketertinggalan produksi mobil listrik dari Tesla dalam beberapa tahun ke depan.
"Saya berusaha untuk tidak sombong, tapi percaya diri dan yakin atas fakta bahwa kami akan mengejar ketinggalan dalam beberapa tahun ke depan dengan Tesla dan itu akan menjadi kompetisi yang sangat sehat," kata Tavares dilansir Reuters pada Minggu 13 Maret.
Tavares kemudian menjelaskan, Stellantis akan memperbanyak model mobil listrik dengan cara meningkatkan pendapatan tahunan secara global hingga tahun 2030.
Ia kemudian menyoroti pentingnya investasi yang lebih besar untuk membangun ekosistem pengisian daya listrik di Eropa dan Amerika Serikat. Sebab, menurut dia, fasilitas pengisian daya listrik merupakan faktor kunci yang membuat konsumen mau beralih ke mobil listrik.
BACA JUGA:
Pengusaha asal Portugis berusia 63 tahun itu juga memastikan bahwa Stellantis akan berinvestasi di Eropa Barat dengan memindahkan fasilitas produksi mobil van dari Rusia. Namun, ia tidak menyebut negara mana yang menjadi tujuan perakitan baru itu.
Dengan cara itu, Stellantis telah mengubah rencana bisnis yang diumumkan Januari tahun ini di mana mereka ingin menjadikan Rusia sebagai pusat ekspor untuk pasar Eropa Barat.
Dalam konteks ini "investasi baru di Rusia tidak ada dalam rencana," kata Tavares.
"Stellantis tidak terlalu dirugikan apabila basis pasokan kami tidak terkonsentrasi di Eropa Timur," tambahnya.