Bagikan:

JAKARTA – Harga Solana (SOL) baru-baru ini mencatatkan rekor harga tertinggi (ATH) baru di level 263 dolar AS (Rp4.184.232). Capaian ATH koin SOL terjadi pada 22 November 2024. Torehan baru Solana menandai kebangkitan Solana sebagai salah satu aset kripto utama setelah melewati masa sulit pada 2022 akibat kejatuhan bursa FTX.

Menurut data CoinGecko, harga SOL sempat jatuh ke angka satu digit pada akhir 2022 sebelum memulai pemulihan yang signifikan sepanjang 2023. Tahun lalu, Solana juga menghadapi ketidakpastian regulasi setelah regulator AS, Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC) menyebut SOL sebagai sekuritas. Meski demikian, Solana berhasil menepis kekhawatiran tersebut dan mencetak rekor anyar.

Lonjakan harga SOL didorong oleh meningkatnya minat publik terhadap memecoin dari jaringan Solana. Beberapa proyek koin meme berbasis kecerdasan buatan (AI) di jaringan ini menjadi katalis utama seperti GOAT dan ACT. Bahkan, kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS turut memicu optimisme pasar terhadap ekosistem Solana.

Data Blockworks Research menunjukkan bahwa nilai ekonomi riil (real economic value/REV) Solana—indikator biaya transaksi untuk mempercepat pemrosesan—melonjak ke 100 juta dolar AS (Rp1,58 triliun) minggu lalu. Angka ini naik drastis dari 10 juta dolar AS (Rp158 miliar) dua bulan sebelumnya, dan diperkirakan dapat mencapai 200 juta dolar AS (Rp3,16 triliun) minggu ini.

Rencana ETF Solana

Selain itu, spekulasi bahwa SEC akan menyetujui Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis SOL di bawah pemerintahan baru AS turut memperkuat kenaikan harga. Platform seperti MoonPay, yang memfasilitasi transaksi fiat-to-crypto, juga melaporkan rekor aktivitas Solana pada pekan ini.