JAKARTA – Solana (SOL) telah mencuri perhatian banyak investor dalam beberapa bulan terakhir. Kripto yang manjadi salah satu “pembunuh Ethereum” itu dipredeksi akan mengawali tahun 2022 dengan gemilang.
Bursa kripto Kraken baru-baru ini mengungkapkan bahwa SOL telah diperdagangkan dalam pola bullish yang besar sejak tahun 2020 lalu. Kraken juga memaparkan bahwa Solana berpotensi memasuki fase bullish beriktunya setelah tembus harga tertinggi sepanjang masanya (ATH) pada beberapa waktu lalu.
“Aset kripto peringkat keempat tampaknya berada di babak awal dari gelombang keempat 'price discovery'. Dengan demikian, ia muncul di babak awal dari gelombang keempat price discovery, berpotensi melanjutkan tren di sepanjang pola baji,” tulis Kraken.
Selain itu, bursa kripto tersebut juga mengungkapkan bahwa pola pullback Solana yang terjadi belakangan merupakan bagian dari sinyal bullish karena backtesting dari support diagonal bisa berarti sebagai presiapan untuk reli bullish.
BACA JUGA:
“Pemantulan (bounce) dapat ditafsirkan oleh banyak orang tidak hanya sebagai 'bullish', tetapi juga tanda bahwa pengujian resistensi wedge dapat mengikuti di bulan-bulan mendatang.”
Laporan dari Kraken mengungkapkan bahwa Solana berpotensi untuk naik lebih tinggi lagi dalam beberapa waktu mendatang. Saat ini SOL menempati urutan ke-5 kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasarnya. Solana berhasil melampaui XRP, USDC, dan ADA.
Saat penulisan, harga kripto Solana diperdagangkan di level Rp2.353.099. Data dari Coingecko melaporkan bahwa harga SOL mengalami penurunan sebesar 3,9 persen dalam 24 jam terakhir.