Bagikan:

JAKARTA - Solana (SOL) telah menarik perhatian publik di pasar kripto sepanjang tahun ini. Aset digital ini mencatat kenaikan lebih dari 400% sejak Januari 2023. Bersamaan dengan itu ekosistem DeFi (keuangan terdesentralisasi) di Solana menarik banyak modal baru dalam sebulan terakhir.

Baru-baru ini, ada yang meyakini bahwa SOL masih punya potensi untuk naik lebih tinggi. Dia adalah Arthur Hayes, mantan CEO bursa kripto BitMEX. Hayes memprediksi bahwa SOL akan menembus level 100 dolar AS (Rp1,5 juta) dalam waktu dekat.

Hayes tidak memberikan alasan spesifik untuk prediksinya, tetapi tampaknya ia berharap akan ada musim altcoin atau alt season di pasar kripto. Alt season adalah istilah yang menggambarkan periode di mana koin-koin alternatif atau altcoin, memberikan kinerja lebih baik daripada Bitcoin, aset kripto terbesar saat ini.

Sejauh ini, Bitcoin masih mendominasi pasar kripto, dengan pangsa pasar dan dominasinya meningkat seiring kembalinya optimisme investor. Sejak akhir Desember 2022, pangsa Bitcoin di pasar kripto global telah naik dari 39,30% menjadi hampir 54%.

Meningkatnya nilai Bitcoin memicu pulihnya pasar kripto dan menunjukkan kepercayaan investor kembali membaik. Saat pasar bearish, investor cenderung memilih aset kripto utama, terutama BTC, sebagai penyimpan nilai atau store of value.

Meski begitu, saat pasar bullish kembali (seperti yang terjadi sejak awal kuartal terakhir tahun ini), Bitcoin biasanya naik lebih dulu. Setelah itu, giliran altcoin yang melonjak, dengan keuntungan pertama terakumulasi pada koin-koin besar dan kemudian pada aset-aset berkapitalisasi pasar lebih kecil.

Dalam kondisi pasar bullish seperti ini, Arthur Hayes berpendapat bahwa Solana (SOL) akan mencatatkan kenaikan nilai lebih tinggi lagi. Terakhir kali SOL diperdagangkan di atas 100 dolar AS adalah pada April 2022, sebelum terjadi penurunan drastis yang disebabkan oleh anjloknya Terra (LUNA).