Solana Awali Tahun Baru dengan Kenaikan 14 Persen, Akankah 2023 Jadi Tahun Terbaik untuk SOL?
Mata uang kripto Solana alami kenaikan 14 persen, awal yang bagus untuk SOL. (Foto; Dok. Currency)

Bagikan:

JAKARTA – Solana (SOL) mata uang kripto yang menempati ranking 18 Coinmarketcap, mengalami kenaikan sebesar 14 persen pada 2 Januari kemarin. Ini merupakan menandai hal positif bagi proyek SOL yang mengawali tahun 2023.

Meski begitu, performa harga SOL ini menempatkannya sebagai top gainer terbesar kedua di 100 besar, terpaut beberapa persen di bawah Lido yang mengalami kenaikan 14,6 persen selama periode yang sama.

Di sisi lain, Solana telah mengalami guncangan selama tahun 2022 akibat bangkrutnya bursa kripto FTX. Menurut CryptoSlate, sejak keruntuhan FTX, Solana telah terjebak dalam posisi yang tidak menguntungkan karena kaitannya dengan FTX dan mantan CEO Sam Bankman-Fried (SBF).

Perusahaan pertukarna kripto milik Sam Bankman-Fried itu disebutkan memegang 58 juta token SOL dan merupakan pendukung signifikan ekosistem Solana melalui segudang perkembangan, termasuk pembangunan pertukaran terdesentralisasi (DEX) Serum.

Solana sempat tembus harga tertinggi sepanjang masanya pada 6 November 2021 di level Rp4.060.868. Dari ATH-nya, harga SOL terjun sebesar 94,46 persen, berdasarkan laporan data CoinMarketCap.

Akankah Solana Berjaya di Tahun 2023?

Belum lama ini, sejumlah investor dan tokoh kripto terkemuka telah memberikan dukungannya terhadap Solana. Salah satunya adalah pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, yang menilai Solana bakal punya masa depan cerah.

Di sisi lain, komunitas kripto juga memperingatkan bahwa penurunan harga terdalam atau the dip belum berakhir. Salah satu komunitas kripto, @TheEliteCrypto memperingatkan bahwa "jatuhnya [harga] mungkin belum berakhir."

Selain itu, menurut laporan @585.ETH, Solana memiliki volume penjualan tertinggi untuk NFT. Volume perdagangan NFT Solana merupakan yang terbesar kedua setelah Ethereum.

"Sekadar pengingat selain Ethereum dan terlepas dari semua, Solana memiliki volume NFT lebih banyak daripada gabungan semua rantai lainnya," kata Buterin. Ia sendiri menilai bahwa Solana telah dicuci dari para pelaku kejahatan keuangan yang ada di dalamnya. Setelah itu, SOL diklaim memiliki masa depan cerah.

"Sekarang orang-orang uang oportunistik yang mengerikan telah dicuci, rantai memiliki masa depan yang cerah."

Sebagai informasi tambahan, Solana adalah proyek open source yang sangat fungsional yang memanfaatkan sifat tanpa izin teknologi blockchain untuk memberikan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi). Sementara ide dan pekerjaan awal proyek dimulai pada tahun 2017, Solana secara resmi diluncurkan pada Maret 2020 oleh Solana Foundation yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss.