JAKARTA - Solana baru saja mencatatkan pencapaian luar biasa dengan program staking BGSOL-nya yang berhasil mengumpulkan dana hingga 10 juta Dolar AS (Rp157 miliar) hanya dalam waktu 24 jam setelah peluncurannya. Dengan imbal hasil tahunan yang sangat menarik, yaitu 22%, program ini tidak hanya menarik perhatian para investor, tetapi juga menunjukkan adanya kepercayaan yang baru dari komunitas terhadap proyek ini. Harga SOL saat ini berada di angka 173,30 Dolar AS (Rp2,7 juta), naik 3,44% saat berita ini ditulis, menandakan potensi pemulihan yang kuat.
Melihat indikator teknikal SOL, gambaran positif mulai terlihat. Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan adanya crossover bullish, di mana garis MACD berada di atas garis sinyal dan terus menunjukkan tren kenaikan. Crossover ini sering kali menjadi pertanda bahwa harga akan terus meningkat.
Di sisi lain, Relative Strength Index (RSI) saat ini berada di angka 63, menandakan adanya kekuatan beli yang sehat tanpa memasuki kondisi overbought. Kombinasi dari kedua indikator ini memperkuat perspektif bullish, yang menunjukkan bahwa SOL berpotensi untuk mempertahankan jalur kenaikannya dalam waktu dekat.
BACA JUGA:
Data keterlibatan sosial menunjukkan bahwa pengaruh Solana di dunia kripto semakin meningkat. Saat ini, dominasi sosial Solana berada di angka 3,97%, yang mencerminkan kehadiran yang kuat di berbagai platform sosial. Kenaikan dalam perhatian sosial ini sering kali berimbas pada minat investor yang lebih tinggi, yang pada gilirannya dapat mendorong harga lebih tinggi.
Dengan meningkatnya visibilitas di kalangan penggemar kripto, daya tarik dan traksi pasar Solana semakin kuat. Semakin banyak investor yang melirik Solana, semakin besar potensi aset ini untuk mempengaruhi pasar yang lebih luas.
Salah satu tanda kepercayaan yang signifikan datang dari aktivitas whale. Dalam hal ini, para pemegang utama Solana telah mengakumulasi sekitar 59,15% dari cadangan stablecoin. Persentase yang tinggi ini menunjukkan bahwa para pemain besar sedang memposisikan diri dengan likuiditas yang cukup, kemungkinan untuk berinvestasi secara besar-besaran pada SOL. Konsentrasi stablecoin di antara pemegang utama ini mengindikasikan kesiapan untuk melakukan investasi lebih lanjut, yang dapat berkontribusi pada momentum kenaikan harga SOL.
Melihat data likuidasi, terdapat sekitar 365.300 Dolar AS (Rp5,7 miliar) dari posisi short yang dilikuidasi, dibandingkan hanya 87.250 Dolar AS (Rp1,3 miliar) dari posisi long. Ketidakseimbangan ini menunjukkan potensi short squeeze, di mana harga yang meningkat memaksa trader yang memegang posisi short untuk menutup posisi mereka, sehingga mendorong harga lebih tinggi. Pola likuidasi ini menambah prospek bullish bagi Solana, karena efek short squeeze sering kali memperbesar pergerakan harga naik pada aset yang mengalami permintaan tinggi.