AKARTA - Stellantis memberikan tanggapan terhadap kebijakan penurunan harga mobil listrik yang terus dilakukan oleh Tesla.
Perusahaan ini menyatakan bahwa mereka tidak akan mengikuti langkah serupa. Pernyataan ini disampaikan oleh CEO Stellantis, Carlos Tavares, setelah meluncurkan platform EV kedua Stellantis pada hari Jumat. Platform ini akan mendukung model listrik pertama dari merek Jeep dan Dodge di Amerika Serikat.
"Jika Anda melakukan pemotongan harga tanpa mempertimbangkan biaya yang telah dikeluarkan, Anda akan menghadapi risiko kerugian yang signifikan," ujar Tavares, seperti yang dilaporkan oleh Reuters dan dikutip dari Electrek, Senin, 22 Januari.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pemotongan harga dapat membuat beberapa produsen mobil menjadi target akuisisi, sedangkan Stellantis diyakini lebih terlindungi dari tekanan harga yang dapat menyebabkan kerugian.
"Saya mengetahui sebuah perusahaan yang secara drastis menurunkan harga dan mengalami penurunan profitabilitas yang signifikan," tambahnya.
Meskipun Stellantis merupakan salah satu penjual kendaraan listrik terbesar di Eropa, perusahaan ini baru-baru ini meluncurkan model serba listrik pertamanya di Amerika Serikat tahun ini. Ram, kendaraan listrik pertama dari Stellantis, hadir dalam bentuk van listrik Ram ProMaster. Model ini akan bersaing dengan Ford E-Transit dan van listrik komersial Rivian.
BACA JUGA:
Selanjutnya, Stellantis juga akan merilis Wagoneer S listrik, sebuah SUV off-road tangguh yang dijadwalkan akan dijual pada musim gugur ini. SUV elektrik ini akan memiliki tenaga sebesar 600 hp dengan jarak tempuh yang impresif mencapai 400 mil atau sekitar 643 km.