Facebook Alami Penurunan Pengguna untuk Pertama Kali Sejak 17 Tahun Debut
Facebook kalah bersaing dalam pertumbuhan dengan TikTok. (foto: dok. unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Facebook untuk pertama kalinya mengalami penurunan pengguna di kuartal keempat (Q4) tahun 2021, sejak debutnya 17 tahun yang lalu.

Dalam laporan pendapatan tahunan, Pengguna Aktif Harian (DAU) di Facebook turun sangat tipis antara dua kuartal terakhir tahun lalu, dari 1,93 miliar menjadi 1,929 miliar.

Meski perubahan ini sangat kecil, tetapi ini terjadi pada media sosial milik Meta tersebut, cukup mengecewakan, dan pertumbuhan penggunanya juga telah mengalami stagnasi.

Statistik menunjukkan bagaimana Meta telah berjuang untuk tetap relevan dengan pengguna yang lebih muda, banyak dari mereka lebih tertarik pada aplikasi pesaing seperti TikTok. Itu menempatkan lebih banyak tekanan pada taruhan besar Meta pada metaverse.

Pada panggilan pendapatan, CFO Meta, David Wehner, mengatakan penurunan pertumbuhan pengguna ini sebagian disebabkan oleh meningkatnya persaingan dari aplikasi lain.

“Kami percaya layanan kompetitif berdampak negatif pada pertumbuhan, terutama dengan audiens yang lebih muda,” jelas Wehner, yang juga menyebutkan kenaikan harga data Internet di India sebagai alasan perlambatan. Facebook memiliki sekitar 350 juta pengguna di India, yang merupakan pasar terbesarnya.

Kemungkinan lainnya, ada banyak sekali faktor mengapa penurunan jumlah pengguna ini terjadi. Dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di masa pandemi betapa populernya seruan agar orang-orang “menceraikan diri” dari media sosial tersebut.

Melansir Mashable, Kamis, 3 Februari, hal ini karena misinformasi COVID-19 yang merajalela dan langkah-langkah yang lemah untuk mencegahnya, banyak sekali penipuan serta anggapan bahwa situs tersebut mengizinkan unggahan berbahaya untuk disebarkan hanya karena populer.

Selain itu dalam laporan juga mengungkapkan, terjadi peningkatan pendapatan pada kuartal pertama Facebook yang akan meningkat dari 27 miliar dolar AS hingga 29 miliar dolar AS, sementara analis memperkirakan penjualan 30,15 miliar AS, menurut Refinitiv. Itu berarti perusahaan mengalami pertumbuhan 3 persen hingga 11 persen dari tahun ke tahun (YoY).

Meski meningkat, tetapi tidak sesuai perkiraan analis. Perusahaan beralasan hal ini karena sedang dilanda kombinasi faktor, termasuk perubahan privasi pada iOS Apple dan tantangan makroekonomi. Ini menyalahkan pertumbuhan yang lebih rendah dari perkiraan sebagian pada inflasi dan masalah rantai pasokan yang memengaruhi anggaran pengiklan.

Ada juga pergeseran ke produk yang tidak menghasilkan pendapatan sebanyak umpan berita intinya. Misalnya, orang justru menghabiskan lebih banyak waktu untuk video Reels-nya.

"Di sisi tayangan, kami mengharapkan tantangan lanjutan dari peningkatan persaingan untuk waktu orang dan pergeseran keterlibatan dalam aplikasi kami ke permukaan video seperti Reels, yang menghasilkan uang dengan harga lebih rendah daripada Feed dan Stories," kata Meta.

Meta juga menjabarkan Family of Apps-nya (FoA) seperti WhatsApp, Messenger dan Instagram melihat pendapatan 32,79 miliar dolar AS dengan pendapatan operasional 15,89 miliar dolar AS pada kuartal keempat. Sementara itu, segmen Reality Labs-nya menghasilkan pendapatan 877 juta dolar AS pada kuartal tersebut dengan kerugian operasional sebesar 3,3 miliar dolar AS.

Laporan tersebut adalah yang pertama bagi Facebook sejak mengubah nama perusahaan induknya menjadi Meta, yang merujuk pada metaverse. CEO Mark Zuckerberg mengumumkan perubahan nama pada Oktober tahun lalu menyusul serangkaian laporan meresahkan tentang Facebook, berasal dari dokumen bocor yang dibagikan oleh mantan karyawannya dengan jurnalis, anggota parlemen, serta Komisi Sekuritas dan Bursa.

Dengan perubahan nama menjadi Meta, muncul struktur pelaporan baru. Perusahaan mengatakan dalam laporan pendapatan terakhirnya bahwa mereka akan memecah divisi perangkat kerasnya, Facebook Reality Labs, menjadi divisi terpisah, sedangkan bisnis intinya adalah FoA.