Kebijakan Baru WhatsApp Buat Pengguna Lari ke Signal dan Telegram
Ilustrasi Telegram (Photo by Christian Wiediger on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Aplikasi perpesanan Signal dilaporkan mengalami peningkatan penggunaan dalam beberapa hari terakhir. Hal itu terjadi seiring dengan kebijakan privasi baru WhatsApp yang membagi data dengan Facebook. 

Menurut laporan data Sensor Tower, jumlah angka unduhan dan pemasangan (install) aplikasi Signal dan Telegram meningkat drastis. Sementara jumlah pengguna WhatsApp mengalami penurunan. 

Tercatat lebih dari 100.000 pengguna baru menginstal Signal, baik di App Store maupun dari Google Play Store. Hal yang sama juga dialami Telegram yang memperoleh hampir 2,2 juta unduhan baru. 

Data tersebut juga menunjukkan pemasangan baru aplikasi WhatsApp turun 11 persen, dalam pekan pertama tahun 2021. Meski mengalami penurunan, angka unduhan WhatApp masih terbilang tinggi, sekitar 10,5 juta unduhan.

Popularitas Signal dilaporkan melonjak, setelah didukung oleh Elon Musk di Twitter. Bos Tesla dan SpaceX itu juga menyarankan followernya untuk menggunakan Signal.

Ajakan Musk tersebut dikarenakan adanya perubahan terbaru pada kebijakan privasi Facebook. Pembaruan itu memungkinkan layanan Facebook untuk mengelola data pengguna untuk menjadi target market iklannya.

Melansir Mashable, Signal adalah aplikasi perpesanan dan obrolan suara gratis yang berfokus pada privasi. Signal dapat digunakan pada smartphone Apple, Android, dan melalui desktop.

Signal dinilai sangat privat. Komunikasi pada Signal diklaim terenkripsi secara end-to-end, yang berarti hanya orang-orang dalam pesan yang dapat melihat konten dari pesan-pesan tersebut. Bahkan perusahaan tidak dapat melihat pesan yang dikirimkan.