Telegram dan Signal Terus Alami Pertumbuhan karena Migrasi Pengguna WhatsApp
Adem AY

Bagikan:

JAKARTA - WhatsApp memutuskan untuk menerapkan kebijakan privasi baru pada platformnya per 15 Mei lalu. Hal ini membuat para penggunanya migrasi ke platform pesaing seperti Signal dan Telegram. 

Tentu saja jumlah pengguna Signal dan Telegram kian bertambah setiap harinya. Dari laporan perusahaan analitik App Annie yang dikutip dari The Guardian, Minggu 23 Mei, selama tiga minggu pertama Januari 2021, Signal memperoleh 7,5 juta pengguna secara global. Sementara Telegram mendapatkan 25 juta pengguna baru. 

Namun, WhatsApp terjun bebas dari deretan teratas aplikasi yang paling banyak diunduh. Misalnya saja Inggris, aplikasi milik Facebook itu melesat jauh dari posisi delapan ke urutan 23 pada 12 Januari 2021. 

Signal yang awalnya tidak termasuk dalam 1.000 aplikasi teratas di Inggris pada tanggal 6 Januari lalu, hanya berselang tiga hari tepatnya pada 9 Januari, aplikasi tersebut menjadi paling banyak diunduh di negara itu.

Sementara, menurut data Sensor Tower yang dikutip dari Business of Apps, dalam empat bulan pertama tahun 2021, jumlah unduhan Signal tumbuh 1.192 persen tahun-ke-tahun (YoY) menjadi 64,4 juta di seluruh dunia. Sedangkan, unduhan Telegram melonjak 98 persen YoY menjadi lebih dari 161 juta.

Sayangnya, WhatsApp secara global merosot 43 persen YoY menjadi 172,3 juta pada periode Januari hingga April 2021. Setelah melonjak di awal tahun, unduhan Telegram dan Signal mulai stabil.

Kedua aplikasi tersebut mengalami lonjakan unduhan terbesar selama Januari 2021 setelah kebijakan privasi baru WhatsApp diumumkan. Unduhan terhadap Signal melonjak 5,001 persen selama Januari dan aplikasi terus mengalami pertumbuhan unduhan yang konsisten di seluruh dunia.

Direktur of Market Insights App Annie, Amir Ghodrati menyatakan, adapun jenis peralihan dalam aplikasi perpesanan dan jejaring sosial ini bukanlah hal aneh. 

"Perkembangannya sering kali dapat bergerak cukup cepat, berdasarkan peristiwa terkini. Kami telah melihat permintaan yang meningkat selama beberapa tahun terakhir untuk pesan terenkripsi dan aplikasi yang berfokus pada privasi," ungkap Ghodarti.

Ghodrati menambahkan, pergeseran ke aplikasi perpesanan yang lebih berfokus pada privasi telah dibangun sebelum kasus WhatsApp. Aplikasi perpesanan yang menyediakan fitur privasi mengalami pertumbuhan keterlibatan terbesar pada paruh pertama 2020. 

Di lain sisi, direktur kebijakan publik WhatsApp untuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, Niamh Sweeney, mengatakan kepada komite urusan dalam negeri bahwa migrasi itu diyakini terkait dengan pembaruan persyaratan layanan perusahaan.

Sweeney kembali meyakinkan bahwa pembaruan privasi WhatsApp dimaksudkan untuk melakukan dua hal yakni mengaktifkan serangkaian fitur baru seputar perpesanan bisnis, dan memberikan transparansi yang lebih besar seputar kebijakan perusahaan yang sudah ada sebelumnya, "Tidak ada perubahan pada berbagi data kami dengan Facebook di mana pun di dunia,” tegas Sweeney.

Callink Alternatif

Di saat bersamaan, banyak aplikasi perpesanan yang muncul dan bisa jadi alternatif bagi pengguna WhatsApp. Salah satunya Callink. 

Callink merupakan aplikasi perpesanan instan yang komplit. Tidak hanya mengakomodir pesan singkat ala WhatsApp maupun Telegram, aplikasi karya anak bangsa ini memiliki sejumlah keunggulan, termasuk kemudahan komunikasi dalam pekerjaan tim.

Callink memungkinkan pengguna menyimpan dan mengakses semua pesan serta item pekerjaan berupa file-file dalam satu platform. Layanan ini juga memungkinkan pengguna Callink saling berinteraksi satu dan lainnya dengan mudah.

"All Your Work In One Chatting Application. Callink dibuat untuk mengakomodir kebutuhan pengguna profesional yang membutuhkan aplikasi perpesanan, sekaligus layanan Office yang bisa dikolaborasikan dengan mudah," kata developer Callink, Didik kepada VOI, Minggu, 9 Mei.

Didik menjelaskan, fitur-fitur yang dimiliki Callink bisa jadi nilai plus bagi pengguna. Callink juga memungkinkan penggunanya untuk saling berkirim pesan dalam opsi privat atau terbuka untuk publik.

"Bukan cuma aplikasi perpesanan, Callink juga mendukung cloud storage yang bisa diakses oleh penggunanya hingga 1 GB," imbuh Didik.

Kualitas panggilan suara dan video

Selayaknya aplikasi perpesanan kekinian, Callink juga mendukung fungsi video call maupun teleconference. Penggunaan fitur ini jadi sangat penting di masa pandemi saat ini. 

"Callink memberikan fitur perekaman video dan panggilan suara secara instan dengan kualitas yang lebih baik," tutur Didik.

Sebagai pembanding, WhatsApp Grup Call hanya dapat digunakan maksimal untuk delapan pengguna secara bersamaan. Fitur video call dari WhatsApp ini juga terbatas, tak sampai satu jam.

"Anda juga bisa melakukan video tatap muka secara pribadi atau bersama-sama dengan member di channel Anda. Layanan ini bisa diakses lewat aplikasi maupun tautan di web komputer," jelas Didik.

Aplikasi ini sudah dapat diunduh di Play Store maupun App Store. Melihat ulasan-ulasan di Play Store, Callink mendapat rating 4.9.