Bagikan:

JAKARTA – Sebuah survei tentang pemilik kendaraan listrik di Amerika Serikat, diluncurkan J.D. Power pada Kamis, 27 Januari. Hasil survei  ini menunjukkan jika seorang yang pertama kali memiliki kendaraan listrik enggan untuk beralih kembali ke mobil berbahan bakar bensin. Bahkan ketika kekhawatiran terus membayangi ketersediaan infrastruktur pengisian daya.

Penjualan EV di Amerika Serikat tlah melonjak ke rekor tertinggi pada awal bulan ini dengan penjualan 434.879 unit baru di jalan. Namun, permintaan untuk mobil hibrida mereka tetap kuat karena banyak pelanggan menarik diri dari EV karena harga yang lebih tinggi, jangkauan mengemudi yang terbatas dan stasiun pengisian yang lebih sedikit dari yang dibutuhkan.

"Kami tahu dari penelitian kami bahwa banyak konsumen memiliki kekhawatiran selama proses pertimbangan pembelian dengan aspek-aspek seperti jangkauan baterai dan pengisian daya kendaraan," kata Brent Gruber, direktur senior otomotif global di JD Power, seperti dikutip oleh Reuters. "Namun, begitu seseorang membeli BEV, mereka sangat terpikat."

Studi kepemilikan Pengalaman Kendaraan Listrik AS (EVX) tahun 2022 menunjukkan bahwa kepuasan di antara pemilik yang baru mengenal BEV rata-rata 754 (pada skala 1.000 poin), yang sebanding dengan 766 di antara veteran BEV (mereka yang telah memiliki BEV sebelum mobil yang sekarang).

Studi ini menemukan bahwa Tesla Model 3 menempati peringkat tertinggi secara keseluruhan dan tertinggi di segmen BEV premium dengan skor 777. Kia Niro EV menduduki peringkat tertinggi di segmen BEV pasar massal selama dua tahun berturut-turut dengan skor 744. .

Studi ini mempertimbangkan faktor-faktor termasuk akurasi kisaran baterai yang disebutkan, ketersediaan stasiun pengisian umum, biaya kepemilikan, kenikmatan berkendara, kemudahan pengisian daya di rumah, gaya interior dan eksterior, fitur keselamatan dan teknologi, pengalaman servis, serta kualitas dan keandalan kendaraan.