Bagikan:

JAKARTA –Kelangkaan chip atau kekurangan pasokan chip di  dunia, akibat pandemi COVID-19 diprediksi masih berlanjut pada tahun 2022 ini. Gangguan rantai pasokan chip dunia ini membuat sejumlah perusahaan teknologi bahkan pabrik mobil terpaksa harus merevisi target produksi mereka.

“Kami memperkirakan kekurangan global chip semikonduktor akan berlanjut sepanjang 2022,” kata Kepala Eksekutif Logitech International, Bracken Darrell kepada Reuters, Selasa, 25 Januari.

"Saya pikir itu akan terjadi sebentar lagi," kata Darrell. "Saya tidak berpikir itu (kekurangan) tidak akan separah saat kita sampai pada akhir tahun kalender ini, tapi itu terjadi di sini."

Logitech, yang membuat keyboard, mouse, dan webcam, akan memiliki penjualan yang lebih besar selama kuartal ketiga jika mampu mendapatkan semua komponen yang dibutuhkan, tambahnya, setelah perusahaan melaporkan hasil kuartalannya.

Namun akibat kekurangan chip global, mereka belum mau meningkatkan target penjualan tersebut, karena kekhawatiran sulit produksi dilakukan.

Toyota Motor Corp  juga berencana untuk memproduksi rekor 11 juta mobil pada tahun fiskal 2022, menurut sebuah sumber di pabrikan mobil asal Jepang itu. Namun untuk mencapai target produksi itu mereka akan sangat tergantung pada pasokan chip yang stabil, kata sumber itu.

Surat kabar Nikkei sebelumnya juga melaporkan rencana produksi Toyota tersebut. Namun mereka mulai skeptis melihat target 11 juta mobil itu akan terpenuhi pada tahun ini.

Perusahaan teknologi komputer, elektronik, serta pabrik mobil, selama ini dikenal sebagai penyedot chip terbesar di dunia. Jika kekurangan chip masih berlanjut, maka kedua sektor ini akan terdampak paling parah, baik dalam produksi atau pendapatannya.