Bagikan:

JAKARTA – Pasokan chip yang bermasalah di seluruh dunia telah memukul  industri otomotif sepanjang tahun lalu. Namun tahun 2022 ini masalah tersebut diyakini bakal membaik. Produsen kendaraan   pun tancap gas meningkatkan produksi mereka.

Pabrik mobil asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co dan afiliasinya Kia Corp pada Senin, 3 Desember memperkirakan bahwa penjualan mobil keduanya secara global akan melonjak 12,1% pada tahun 2022. Meskipun penjualan mereka tahun lalu tidak mencapai target karena kekurangan chip global.

Kedua pabrik mobil ini menjual 6,67 juta kendaraan pada tahun 2021, sekitar 3,7% lebih rendah dari target gabungan keduanya sebesar 6,92 juta kendaraan. Hal ini disebabkan, sebagian besar karena masalah pasokan, termasuk kekurangan chip, yang mengakibatkan penurunan pengiriman kendaraan ke konsumen. Tahun ini, mereka mengatakan akan menargetkan penjualan global sebesar 7,47 juta.

“Pada tahun 2022, Hyundai Motor berencana untuk memperluas pangsa pasarnya dan memperkuat profitabilitas melalui upaya untuk menstabilkan pasokan dan permintaan chip, menyesuaikan jadwal produksi kendaraan, memperkuat lineup kendaraan listrik serta mengoptimalkan laba rugi penjualan berdasarkan wilayah,” kata Hyundai Motor dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

Kekurangan chip, karena masalah pasokan dan lonjakan permintaan gadget listrik dari  konsumen selama pandemi, telah memukul industri otomotif dengan keras. Bahkan jutaan kendaraan di seluruh dunia tidak diproduksi karena bagian-bagian penting ini hilang.

Analis industri otomotif di Korea Selatan mengatakan target kedua perusahaan tersebut pada tahun ini tampak masuk akal.

Lee Jae-il, seorang analis di Eugene Investment & Securities, memperkirakan permintaan kendaraan akan tetap kuat pada tahun 2022. Hal ini, didukung oleh permintaan terpendam dari konsumen yang tidak dapat membeli kendaraan tahun lalu karena kekurangan pasokan chip yang terjadi.

"Tampaknya kekurangan chip telah menunjukkan beberapa tanda pelonggaran ... namun, kenaikan harga bahan baku kemungkinan akan berdampak pada profitabilitas mereka," tambah Lee, seperti dikutip Reuters.

Pernyataan yang positif itu juga telah membuat saham Hyundai Motor ditutup 0,7% lebih tinggi, dibandingkan kenaikan 0,4% di pasar benchmark KOSPI. Ini menandakan optimisme pasar menyambut target mereka.

Pada Oktober lalu, Hyundai Motor memangkas target penjualan global 2021 sekitar 4% menjadi 4 juta kendaraan dari 4,16 juta kendaraan.