Bagikan:

JAKARTA - Industri otomotif global sedang ramai kehadiran sejumlah kendaraan listrik (EV) yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga canggih. Hal ini mengancam para pabrikan lain yang belum siap dengan persaingan di segmen ini. Namun, Kia meyakini mereka mampu menyediakan EV dengan harga terjangkau lebih cepat daripada pesaingnya, sambil membawa teknologi yang lebih canggih.

"Kami berada di depan dalam banyak hal, dan kami berupaya untuk terus maju karena teknologi kami akan terus berkembang," kata Chief Operating Officer Kia America, Steve Center, dikutip dari Automotive News, Jumat, 19 April.

Merek asal Korea Selatan ini juga akan memanfaatkan fasilitas manufaktur EV dan baterai milik Hyundai Motor Group di dekat Savannah, Georgia, Amerika Serikat (AS) untuk memperluas portofolio kendaraan elektriknya. Fasilitas ini dijadwalkan akan beroperasi pada bulan Oktober dan akan memproduksi enam kendaraan listrik dari merek Kia, Hyundai, dan Genesis. Kabarnya, Kia juga akan memindahkan produksi EV9 ke pabriknya di West Point, Georgia, AS, yang telah mengalami peningkatan.

Center juga mencatat bahwa pendekatan awal Kia terhadap pasar akan memberikan keunggulan di masa depan dan membuat merek lain kesulitan untuk masuk ke pasar.

"Kami akan menjual kendaraan listrik kedua dan ketiga kepada pelanggan Kia ketika beberapa perusahaan lain akhirnya ikut serta dalam segmen ini," tegas Center.

Setelah sukses meluncurkan EV6, EV9, dan Niro EV, Kia berencana untuk menambah jumlah kendaraan bebas emisi mereka menjadi delapan mobil pada tahun 2029 mendatang. Dalam beberapa waktu ke depan, mereka akan meluncurkan versi produksi dari EV3 dan EV4 yang dijadwalkan akan tersedia sekitar tahun 2025 dan 2026.