Roskomnadzor Makin Keras Hukum Twitter, Selain Denda Kecepatannya Juga Dikurangi
Pemerintah Rusia akan terus memperlambat kecepatan Twitter pada perangkat seluler . (foto: unsplash)

Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah Rusia akan terus memperlambat kecepatan Twitter pada perangkat seluler sampai semua konten yang dianggap ilegal oleh pemerintah dihapus. Pernyataan ini muncul dari regulator komunikasi negara, Roskomnadzor, yang dikutip oleh Reuters. Upaya ini dilakukan oleh Moskow yang terus menuntut Big Tech AS ke pengadilan.

Pihak berwenang Rusia baru-baru ini telah mengambil langkah-langkah untuk mengatur raksasa teknologi lebih ketat dengan mengenakan denda kecil untuk pelanggaran konten. Di sisi lain mereka juga berusaha memaksa perusahaan asing untuk memiliki perwakilan resmi di Rusia dan menyimpan data pribadi Rusia di wilayahnya.

Twitter sendiri telah mengalami perlambatan sebagai hukuman di Rusia, sejak Maret karena posting yang dituduhkan berisi pornografi anak, informasi penyalahgunaan narkoba atau ajakan untuk anak di bawah umur untuk bunuh diri, kata Roskomnadzor.

Twitter, yang tidak segera mengomentari tuduhan pada Senin, 29 November. Namun mereka membantah telah mengizinkan platformnya digunakan untuk mempromosikan perilaku ilegal. Twitter mengaku memiliki kebijakan toleransi nol untuk eksploitasi seksual anak dan melarang promosi bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.

Para pengguna Twitter di Rusia akan mengalami sedikit gangguan saat menonton Video dan foto karena terasa lebih lambat untuk dimuat di perangkat seluler. Akan tetapi Roskomnadzor sempat melonggarkan pembatasan kecepatan twitter pada jaringan tetap pada bulan Mei.

Roskomnadzor mengatakan Twitter, yang telah didenda total 38,4 juta rubel (Rp 7,3 miliar) tahun ini, karena dianggap telah secara sistematis mengabaikan permintaan untuk menghapus materi yang dilarang sejak 2014. Namun twitter sendiri mengaku, tetapi telah menghapus lebih dari 90% posting ilegal.

"Sampai sekarang, masih ada 761 unggahan yang tidak terhapus," kata Roskomnadzor menanggapi pertanyaan Reuters. "Syarat untuk mencabut pembatasan akses pada perangkat seluler adalah Twitter sepenuhnya menghapus materi terlarang yang terdeteksi oleh Roskomnadzor."

Roskomnadzor mengatakan akan mencari denda pada omset tahunan Google Alphabet  dan Facebook  di Rusia untuk pelanggaran hukum yang berulang. Namun ancaman itu tidak dikomentari oleh kedua perusahaan media sosial itu.

"Kami juga menegaskan kembali bahwa jejaring sosial Twitter telah berulang kali dinyatakan bersalah oleh pengadilan Rusia karena melakukan pelanggaran administratif," kata Roskomnadzor.