Roskomnadzor Minta facebook dan Twitter Tak Ikut Campur Proses Pemilu di Rusia, Ini Penjelasannya
Roskomnadzor sekarang memiliki alat "substansial" yang mampu menegakkan persyaratan hukum Rusia. (foto; fergana)

Bagikan:

JAKARTA – Rusia pada Kamis, 16 September mengancam perusahaan media sosial AS dengan denda yang cukup besar jika mereka gagal menghapus konten yang dianggap ilegal oleh Moskow. Mereka juga menuntut Apple dan Google berhenti mencampuri urusan internalnya pada malam pemilihan parlemen.

Layanan internet mendapat tekanan yang meningkat menjelang pemilihan parlemen Rusia pada 17-19 September. Pihak berwenang Rusia mengatakan perusahaan asing yang menghambat upaya mereka untuk memblokir jaringan pribadi virtual (VPN) dan sumber daya online yang terkait dengan kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny.

Sekarang, perselisihan yang berlangsung lama atas konten yang dilarang tampaknya akan naik setelah Vadim Subbotin, wakil kepala regulator komunikasi negara Roskomnadzor, mengisyaratkan denda yang cukup besar mungkin terjadi.

"Kami sekarang akan mempertimbangkan untuk menerapkan denda turnover pada perusahaan-perusahaan yang secara sistematis melanggar tuntutan Roskomnadzor," kata Subbotin yang dikutip kantor berita Interfax.

Sementara Rusia telah memungut beberapa denda kecil pada perusahaan teknologi asing, dan menjatuhkan hukuman berdasarkan omset mereka menunjukkan jumlah yang berpotensi jauh lebih besar. Subbotin menyebut Facebook, Twitter dan Google Alphabet sebagai beberapa perusahaan yang berisiko.

“Roskomnadzor sekarang memiliki alat "substansial" yang mampu menegakkan persyaratan hukum Rusia”, kata Subotin, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Roskomnadzor telah berhasil memperlambat kecepatan Twitter sejak Maret, dan menghalangi beberapa penyedia VPN untuk beroperasi. Bahkan minggu lalu memblokir layanan sistem nama domain (DNS) utama selama beberapa jam.

“Sekarang, Rusia jauh di depan China dalam hal kemampuan pemblokiran,” kata pakar IT Mikhail Klimarev kepada Reuters.

Sebelumnya pada Kamis, anggota parlemen Andrei Klimov mengatakan jaksa Rusia telah melakukan pendekatan resmi kepada CEO Apple Tim Cook dan CEO Google Sundar Pichai pada 9 September. Pihak Rusia  memberitahu mereka untuk berhenti melanggar hukum Rusia dengan terus mengizinkan orang untuk mengakses situs terlarang Navalny. aplikasi pemungutan suara taktis di toko perusahaan mereka.

"Tindakan (Apple dan Google) selama pemilihan Rusia dipandang ilegal dan secara langsung terkait dengan campur tangan dalam urusan domestik murni Rusia," kata Klimov mengutip Interfax.

Apple dan Google tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

AppStore Apple mengalami pemadaman awal pekan ini dan GlobalCheck, sebuah grup yang memantau aksesibilitas situs web di Rusia, Rabu malam mengatakan operator telekomunikasi telah mulai memblokir akses ke Google Documents.