Istri Schumacher Cerita soal Kecelakaan Sang Legenda F1 dalam Film Dokumenter
Michael Schumacher dan dan istrinya, Corinna (Instagram @michaelschumacher)

Bagikan:

JAKARTA - Istri Michael Schumacher, Corinna, buka suara untuk pertama kalinya tentang kecelakaan ski yang dialami suaminya dan kehidupan mereka sejak saat itu.

Juara dunia Formula 1 tujuh kali itu mengalami kecelakaan serius saat bermain ski pada 2013 yang membuatnya koma selama enam bulan.

Sejak saat itu, dia dirawat di rumah. Tetapi keluarga hanya memberikan sedikit rincian tentang kondisi atau perawatannya.

Namun, dalam film dokumenter Netflix mendatang, berjudul Schumacher, Corinna dan anggota keluarga lainnya membahas bagaimana kehidupan selama delapan tahun terakhir.

"Saya merindukan Michael setiap hari. Tapi bukan hanya saya yang merindukannya," kata Corinna dalam film dokumenter itu, dilansir MARCA.

"Anak-anak, keluarga, ayahnya, semua orang di sekitarnya. Semua orang merindukan Michael, tetapi Michael ada di sini - berbeda, tetapi di sini. Dia masih menunjukkan kepada saya betapa kuatnya dia setiap hari."

Corinna juga menjelaskan, keluarga mereka hidup bersama dan terus menghabiskan waktu bersama dan semua berusaha membantu Michael. Ini adalah waktu yang sulit bagi mereka, tentu saja.

"Kami mencoba untuk melanjutkan sebagai sebuah keluarga. Kami tinggal bersama di rumah. Kami melakukan terapi. Kami melakukan segala yang kami bisa untuk membuat Michael lebih baik dan memastikan dia nyaman," kata Corinna.

"Kami melanjutkan hidup kami: private is private seperti yang selalu dia katakan. Sangat penting bagi saya bahwa dia dapat terus menikmati kehidupan pribadinya sebanyak mungkin. Michael selalu melindungi kami, sekarang kami melindungi Michael."

Kesedihan Mick

Michael dan Corinna memiliki dua anak, Gina (24) dan Mick (22) yang sekarang menjadi pembalap F1 untuk Haas.

Bagi Mick, yang menyaksikan Michael saat mengalami kecelakaan, sangat menyakitkan tidak bisa berbagi karier balap sepenuhnya dan langkah pertamanya di F1 dengan ayahnya.

"Sejak kecelakaan itu, tentu saja, pengalaman-pengalaman ini, momen-momen yang saya yakini dimiliki banyak orang dengan orang tuanya, sudah tidak ada lagi atau cuma sedikit. Dan menurut saya, itu tidak adil," kata Mick.

“Saya pikir saya dan ayah, kami akan memahami satu sama lain dengan cara yang berbeda sekarang. Hanya karena kami berbicara dalam bahasa yang sama – bahasa motor sport – dan bahwa kami akan memiliki lebih banyak hal untuk dibicarakan."