Bagikan:

JAKARTA - Manchester United tumbang di kandang sendiri. Dalam pertandingan Grup A Liga Champions melawan Galasataray di Stadion Old Trafford, Rabu, 4 Oktober dini hari WIB, MU yang harus bermain dengan 10 orang menyusul diusirnya Casemiro dipaksa menyerah 3-2. Kekalahan yang menjadikan MU menduduki dasar klasemen Grup A.

MU tampaknya belum bangkit dari keterpurukan. Di ajang Liga Champions, MU kembai menelan kekalahan untuk kedua kalinya. Sebelumnya di laga pertama melawan Bayern Munchen, mereka juga harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 4-3.

Saat tampil di kandang sendiri, MU sesungguhnya memiliki kesempatan untuk bangkit dan meraih kemenangan pertama. Hanya saja, mereka kembali kehilangan poin di Old Trafford.

Kegagalan ini melengkapi keterpurukan The Red Devils. Di kompetisi Premier League Inggris, MU juga tenggelam dan berkutat di papan tengah. Pada laga terakhir, tim asuhan Erik ten Hag yang juga bermain di kandang sendiri malah kalah 1-0 dari Crystal Palace.

Bagi MU, Old Trafford sudah bukan lagi The Theatre of Dreams tetapi The Theatre of Nightmare alias mimpi buruk bagi Diogo Dalot dkk. Padahal di era sebelumnya saat MU di bawah kendali manajer Sir Alex Ferguson, Old Trafford benar-benar menjadi The Theatre of Nightmare bagi tim tamu. 

Kekalahan demi kekalahan menjadikan manajer Erik ten Hag kian terancam posisinya. Apakah segera dilengserkan atau dipertahankan sampai akhir musim ini saja.

Dalam pertandingan melawan Galatasaray, tuan rumah melakukan start cukup bagus. Mereka unggul lebih dulu saat striker Rasmus Hoejlund mencetak gol di menit 17. Sundulan Hoejlund yang menyambut umpan Marcus Rashford sukses membobol gawang Galatasaray.

Sayangnya, pemain MU menjadi lengah saat sudah unggul. Terbukti hanya berselang enam menit, gawang Andre Onana malah kemasukan. Striker Wilfried Zaha sukses menjebol gawang mantan klubnya.

Ya, Zaha sempat membela MU pada musim 2013-2015. Namun dirinya gagal bersinar di MU dan lebih sering dipinjamkan ke klub lain sampai akhirnya dipermanenkan klub lamanya, Palace. Dari Palace, dia kemudian pindah ke Galatasaray.

Bermain imbang 1-1 di babak pertama, MU mencoba bangkit saat memasuk 45 menit kedua. Usaha mereka akhirnya membuahkan hasil di menit 67. Lewat serangan balik, Hoejlund mencetak brace yang membawa MU unggul 2-1.

Namun lagi-lagi, pemain MU langsung hilang fokus saat sudah unggul. Tak lama berselang atau di menit 71, Galatasaray kembali menyamakan skor menjadi 2-2. Kali ini Kerem Akturkoglu yang menaklukkan Onana setelah menyelesaikan umpan dari Baris Alper Yilmaz.

Setelah diimbangi klub Turki ini, MU mencoba kembali menekan. Hanya saja, MU harus kehilangan gelandang andalan Casemiro yang melakukan pelanggaran terhadap Dries Mertens di menit 77. Casemiro tidak hanya diusir setelah menerima kartu kuning kedua dan kemudian kartu merah, MU juga dijatuhi hukuman penalti.

Beruntung, Mauro Icardi gagal menuntaskan eksekusinya. Tendangan Icardi melenceng sehingga gawang Onana tetap aman.

Namun, Icardi kemudian membayar kesalahannya dengan mencetak gol di menit 81. Tendangan lambung dia gagal diselamatkan Onana dan ini menjadi gol kemenangan Galatasaray. Skor berubah menjadi 3-2 untuk Galatasaray dan bertahan sampai akhir laga.

Kekalahan itu menjadikan MU menduduki dasar klasemen tanpa mendapatkan poin. Sementara Galatasaray menduduki peringkat dua dengan poin empat. Bayern bertengger di puncak klasemen setelah menang 2-1 atas Copenhagen.