Menarik Diri dari Persaingan Membeli Manchester United, Pengusaha Finlandia: Lelucon
Ilustrasi Manchester United. (Foto: Twitter @ManUtd)

Bagikan:

JAKARTA - Pengusaha Finlandia Thomas Zilliacus menyebut proses penawaran Manchester United sebagai "lelucon" setelah dia menarik tawaran pada Rabu, 12 April, waktu setempat.

Zilliacus menjadi penawar ketiga yang secara terbuka mengungkapkan ketertarikannya membeli MU. Sebelumnya, Jim Ratcliffe dan Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani membuat proposisi.

Dia menyampaikan ketertarikannya pada bulan Maret. Zilliacus ingin membeli 50 persen saham klub, dengan separuh lainnya dibeli oleh penggemar, yang akan bergabung dalam proses pengambilan keputusan klub.

Namun, Zilliacus telah menolak untuk ikut dalam pengajuan proposal putaran ketiga karena pria berusia 69 tahun itu percaya itu akan menghalangi peluang calon pemilik untuk berinvestasi di United untuk musim depan.

"Saya telah menolak partisipasi dalam putaran penawaran ketiga untuk MU. Penawaran berubah menjadi lelucon, dengan (Keluarga) Glazers tidak menghormati klub," tulisnya di Twitter.

"Penundaan akan membuat sangat sulit bagi pemilik baru mana pun untuk membangun tim pemenang musim depan. Jim Ratcliffe, Sheikh Jassim dan saya sendiri siap untuk merundingkan kesepakatan untuk membeli MU. Sebaliknya, Glazers memilih untuk memulai babak baru,"

"Saya tidak akan berpartisipasi dalam sandiwara yang dibuat untuk memaksimalkan keuntungan penjual dengan mengorbankan Manchester United," lanjutnya.

Komentar Zilliacus datang hanya sehari setelah legenda United Gary Neville, turun ke Twitter untuk meratapi keputusan Glazers soal dibukanya babak baru penawaran.

Neville menulis, "Membawanya ke putaran ke-3 benar-benar tanpa kelas. Pasar jelas tidak memberi mereka jawaban yang mereka inginkan!"

"Sepertinya mereka telah membuat perjanjian satu sama lain bahwa mereka tidak akan pergi kurang dari 1 miliar poundsterling untuk setiap anggota keluarga (5 anggota dari mereka). Jika mereka tetap tinggal setelah semua ini, itu akan menjadi racun!"

Terkait