JAKARTA - Manajer Manchester City, Josep Guardiola menyalahkan diri sendiri atas situasi yang terjadi di tim. Dia menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas menurun melempemnya performa City dan Erling Haaland belakangan ini.
Saat ini The Citizens tertinggal delapan poin di belakang Arsenal yang memuncaki klasemen sementara Premier League Inggris. Hasil itu diraih Kevin De Bruyne dan kawan kawan setelah hanya memenangkan satu dari tiga pertandingan terakhir mereka di kompetisi tersebut.
Satu di antaranya termasuk kekalahan di derby Manchester kontra Manchester United, Sabtu lalu yang membuat frustasi.
Selain itu, City juga terpuruk akibat kekalahan di perempat final Piala Carabao dari Southampton seminggu yang lalu.
"Sekarang, dalam dua pertandingan terakhir, kami belum memilikinya (kemenangan). Saya akan mengatakan ini salah saya. Saya tidak membuat mereka (para pemain) mengerti bagaimana kami harus menyerang,” kata Guardiola dikutip dari Livescore, Kamis 19 Januari.
Pada situasi tim yang menurun, Guardiola sejatinya punya Haaland yang semestinya bisa menjadi senjata mematikan. Namun nyatanya Haaland yang sudah mencetak 27 gol musim ini, justru gagal tampil baik dalam tiga pertandingan terakhirnya.
Gol terakhir mantan pemain Borussia Dortmund itu adalah saat laga melawan Everton yang berakhir 1-1 pada 31 Desember 2023 lalu.
BACA JUGA:
"Kami menampilkan gaya permainan kami, kami memiliki prinsip kami (tetapi) cara kami bermain dalam dua pertandingan terakhir tidak membantu Erling (Haaland) untuk mencetak gol,” jelas Guardiola.
"Kami memiliki terlalu banyak pemain di luar dan terlalu sedikit di dalam. Tanpa pemain di dalam Anda tidak bisa bertahan dan Anda tidak bisa bermain bagus, terutama di sepertiga akhir."
"Dalam build-up Anda bisa lebih melebar, tetapi di sepertiga akhir Anda harus memiliki pemain di tengah. Jika Erling tidak ada di sana, kami tidak akan mencetak gol," katanya.
Pria asal Spanyol ini kemudian mengakui, timnya membutuhkan pemain yang berlari cepat sehingga perpindahan bola pun bisa lebih cepat. Itu perlu dilakukan agar bola bisa sampai kepada Haaland dan dikonversi menjadi gol.
“Kami membutuhkan pelari, bukan hanya Erling. Jika kami hanya memiliki Erling, dia akan dikendalikan oleh dua atau tiga bek tengah. Kami membutuhkan lebih banyak pemain di posisi itu, pasti," pungkasnya.