JAKARTA - Mantan pelatih timnas Inggris, Sven-Goran Eriksson, menceritakan momen saat Victoria Beckham dan para WAGS membuat situasi sulit untuk timnya di Piala Dunia 2006. Momen itu terjadi saat Inggris melawan Jerman.
Situasi tidak mudah yang dimaksudkan pria asal Swedia itu adalah saat para WAGS itu melakukan kegiatan yang mencolok seperti menggelar pesta, mabuk hingga membuat tagihan hotel membengkak fantastis.
Eriksson bercerita pada tentang bagaimana dampak negatif momen tersebut untuk timnya.“Salah satunya adalah Victoria Beckham dan tentu saja dia membuat situasi tidak mudah karena pers melihatnya dari sisi yang fantastis,” katanya dikutip The Sun.
Bagi Eriksson keikutsertaan para pendamping pesepakbola ini mungkin bisa dimaklumi di tiap tim, tetapi bagi tim Three Lion semua akan menjadi sorotan. Pasalnya dalam jajaran WAGs itu ada nama Victoria yang juga seorang selebritis.
“Akan tetapi di semua negara lain, Swedia misalnya. Saya tahu persis apa yang mereka (pers) lakukan dengan para istri dan sebagainya. Saya tidak berpikir bahwa ada surat kabar Swedia yang pernah membicarakannya karena hal itu dianggap wajar dan saya pikir sebagian besar melakukannya," kata Eriksson.
“Di Inggris berita itu menjadi besar dan termasuk skandal, tetapi saya tidak bisa melihat dari sisi mana itu dianggap menjadi sebuah skandal. Kami berpikir bahwa mereka (para istri) mungkin hanya keluar seminggu sekali untuk makan malam dan saya yang memutuskan kapan mereka bisa melakukannya."
“Di sisa hari, tentu saja mereka akan diundang ke sana-kemari dan FA akan membantu mereka untuk tidak hanya duduk di hotel dan merasa bosan. Saya pikir itu adalah hal bagus,” lanjutnya.
Pada masa itu, Victoria, Cheryl, dan Coleen Rooney adalah WAGs yang paling mencolok karena kerap menjadi pencetus kegiatan mewah. Tapi seiring waktu berlalu, istri David Beckham ini sadar dan mengakui telah melakukan banyak hal yang tak semestinya selama turnamen.
“Bahkan Victoria adalah orang pertama yang mengatakan ketika dia mengingat ke belakang ‘apa yang saya lakukan?, ‘apa yang saya pakai?, mengapa saya melakukan itu?’ Dan saya berpikir dia sudah berlebihan” ucap Eriksson.
“Ada banyak pembicaraan tentang WAGs dibandingkan sepakbola itu sendiri. Pada saat itu untuk para pemain, mereka ingin fokus pada turnamen daripada harus memikirkan hal lainnya,” pungkasnya.