Manajer Honda Team Asia Buka-bukaan, Sebut Mario Aji Terlalu Sopan dan Suka Ingat Kampung Halaman
Pebalap Indonesia, Mario Aji. (Dok. MotoGP)

Bagikan:

JAKARTA - Manajer Tim Idemitsu Honda Team Asia Hiroshi Aoyama memberikan pandangannya terkait sikap yang dimiliki pebalap timnya, termasuk Mario Suryo Aji.

Menurutnya, Mario Aji adalah tipe pebalap dengan sikap yang terlalu sopan. Sikap yang sama juga dimiliki pebalap mereka asal Thailand Somkiat Chantra.

"Chantra dan Mario Aji memiliki kepribadian yang sedikit lebih lembut. Terlalu sopan. Jika Anda meminta sesuatu dan kami tidak dapat memberikan apa yang Anda inginkan, mereka menerima tanpa ragu-ragu. Terkadang sulit bagi saya karena saya tidak bisa mendorong mereka untuk lebih lapar," ujar kata Aoyama, seperti dilansir Speedweek.

Karakter yang dimiliki Mario dan Chantra ini berbeda sekali dengan Ai Ogura. Pebalap asal Jepang ini tipikal orang yang memiliki tekad, berdedikasi dan kadang keras kepala.

Hirsohi mengatakan bahwa perbedaan latar belakangan budaya dalam komposisi pebalap mereka itulah menjadi tantangan tersendiri bagi timnya.

"Ogura, di sisi lain, tidak menerima (seperti kasus Mario dan Chantra) 'tidak mungkin'. Dia adalah tipe 'saya menginginkannya dan saya menginginkannya'," jelas Hiroshi.

Selain itu, lanjut Hiroshi, pebalap dari Jepang juga lebih komitmen dengan karier mereka. Berbeda dengan pebalap Indonesia, Thailand, dan Malaysia, yang kadang kurang betah berada di luar negeri dalam waktu yang lama.

"Kami memberikan rider kami apa yang mereka butuhkan untuk mengembangkan keterampilan mereka. Di Spanyol, tempat mereka tinggal, kami menyediakan pelatih, lingkungan pelatihan, program pelatihan termasuk sepeda pelatihan, rencana nutrisi, pemeriksaan medis, dan semuanya," katanya.

"Awalnya semua orang bilang 'oke, oke', tapi ketika dihadapkan dengan latihan keras setiap hari, pebalap dari Malaysia, Thailand atau Indonesia mulai mengingat kampug halaman," tambah dia.

"Pebalap Jepang, di sisi lain, berpegang teguh pada komitmen mereka. Mereka tidak keberatan berada di luar negeri selama berbulan-bulan, keluarga mereka dikesampingkan," pungkas Aoyama.