Bagikan:

JAKARTA — Legenda Manchester United Ryan Giggs diadili atas kasus penganiayaan sang pacar Kate Greville. Dalam sidang ia didakwa melakukan serangkaian kekerasan termasuk menanduk mantan kekasih.

Mantan pelatih tim nasional Wales itu menjalani sidang Minshull Street Crown Court pada Senin, 8 Agustus kemarin. Ia pun menyangkal semua tuduhan yang dibacakan jaksa penuntut Peter Wright.

"Dia, Anda mungkin tahu, mantan pemain sepak bola profesional dengan reputasi yang cukup besar. Di masa jayanya ia bermain untuk Manchester United dan internasional bersama timnas Wales," kata Wright dilansir The Sun, Selasa, 9 Agustus.

"Dia diidolakan dan itu masih oleh penggemar dan pendukung yang memujanya. Di lapangan keterampilannya berlimpah dan merupakan hal yang indah," lanjut jaksa penuntut.

"Di luar lapangan dalam privasi kehidupan pribadinya, di rumah, di balik pintu tertutup, kami katakan, fakta-fakta dalam kasus ini mengungkapkan sisi karakternya yang lebih jelek dan jahat," demikian tambahan jaksa.

Giggs dilaporkan memukuli Kate ketika Kate mencoba mengakhiri hubungan toxic mereka. Ia menyerang mantan kekasihnya di saat mantan kekasihnya sedang mengemasi tasnya.

Selain itu, Giggs juga dituduh menendang punggung Kate dan melemparkannya keluar dari suite hotel dalam keadaan telanjang. Giggs marah setelah Kate menuduhnya menggoda wanita lain.

Tuduhan berikutnya adalah Giggs dilaporkan mencoba memeras Kate dengan ancaman mengirim foto-foto intim kepada teman-teman dan rekan kerja.

Kemudian, dalam keributan mereka di rumah Giggs di Worsley, Gtr Manchester, Giggs juga dituduh menyakiti saudara perempuan Kate yang bernama Emma. Itu terjadi saat Emma berusaha melerai pertengkaran mereka.

Giggs mengendalikan Kate antara Desember 2017 dan November 2020. Selama periode itu, Kate disebut menghadapi “siklus pelecehan emosional dan fisik yang tak ada habisnya”.