Bagikan:

JAKARTA – Bintang seni bela diri campuran Skotlandia Stevie Ray cuma butuh satu kemenangan lagi dalam comeback sensasionalnya untuk mendapat mendapat hadiah Rp14 miliar.

Stevie Ray sebelumnya mengumumkan pensiun pada 2020 lalu akibat menderita cedera lutut kronis usai kemenangan terbesar dalam karier profesional UFC melawan Michael Johnson.

Ia pensiun setelah dokter memperingatkannya bahwa hari-harinya sebagai petarung telah berakhir. Peringatan itu membuat perjuanganya menjadi petarung profesional yang telah berjalan lebih dari satu dekade seketika runtuh.

Namun, tahun ini Ray berhasil membuat comeback dengan menandatangani kontrak bersama Professional Fighters League (PFL). Di kompetisi ini ia berhasil melewati lawan-lawannya dan mencapai babak final.

"Saya memenangkan pertarungan terbesar dalam karier saya saat itu, mengalahkan Michael Johnson di Singapura dan saya menandatangani kontrak empat pertarungan baru dengan UFC," katanya dilansir The Sun, Senin, 8 Agutus.

"Kemudian beberapa saat setelahnya, karier saya seperti runtuh ketika saya diberitahu oleh dokter bahwa saya tidak akan pernah bisa bertarung lagi dan saya kemudian dibebaskan oleh UFC," imbuhnya.

Di PFL, Ray yang berusia 32 tahun kehilangan pembuka musim regulernya. Namun, ia berhasil mengalahkan mantan juara UFC Anthony Pettis dalam pertarungan keduanya.

Kemenangannya atas Pettis kemudian berlanjut ke babak semifinal untuk mendapat tiket ke babak final pada 5 Agustus kemarin. Di partai puncak nanti Ray sudah ditunggu Olivier Aubin-Mercier dari Kanada.

Jika menang maka Ray akan menjadi juara dunia MMA Inggris pertama sejak Michael Bisping. Selain itu, ia juga berhak untuk membawa pulang hadiah besar senilai Rp14 miliar.

"Saya memang mengalami cedera, tetapi itu menunjukkan apa yang telah saya lakukan bahkan di tahun lalu, saya bisa dirawat dengan lebih baik," katanya.

"Inilah saya, saya baru saja bertarung tiga kali dalam empat bulan dan sekarang saya hanya tinggal satu pertarungan lagi dari satu juta dolar dan memenangkan gelar juara dunia.Ini seperti rollercoaster selama tiga tahun terakhir dalam hidup saya," ia menambahkan.

PFL adalah satu-satunya format liga MMA, yang terdiri dari dua pertandingan musim reguler. Poin diperoleh per metode kemenangan sebelum empat teratas di setiap kelas maju ke babak gugur semifinal dan final.