JAKARTA - Red Bull bersikap tegas memutus kontrak pebalap penguji dan cadangan mereka Juri Vips. Keputusan itu dibuat buntut ucapan rasis yang dilontarkan sang pebalap, beberapa waktu lalu.
Pebalap asal Estonia itu mengutarakan kata rasis saat bermain Call of Duty yang disiarkan secara langsung di platform Twitch awal pekan lalu. Perbuatannya itu langsung diinvestigasi Red Bull yang berujung pemutusan kerja sama.
"Menyusul penyelidikan atas insiden online yang melibatkan Juri Vips, Oracle Red Bull Racing telah memutuskan kontrak Juri sebagai pebalap uji dan cadangan. Tim tidak memaafkan segala bentuk rasisme," demikian pernyataan Red Bull di media sosial.
Vips sendiri sudah mengakui kesalahan yang diperbuatnya secara daring tersebut. Ia pun langsung menyampaikan permintaan maaf melalui Instagram setelah komentar rasisnya ramai menjadi viral.
Saat didepak dari tim yang menaunginya itu, Vips masih menempati peringkat ketujuh klasemen sementara F2 musim 2022. Ia mengumpulkan 51 poin dari enam seri yang sudah berjalan.
Prestasi terbaiknya pada musim ini adalah podium kedua Feature Race F2 Jeddah. Selain itu, pebalap 21 tahun ini juga berhasil mencatat dua kali podium ketiga masing-masing di Sprint F2 Bahrain dan Monako.
Vips mulai turun di F2 pada tahun 2020 sekaligus dipercaya menjadi test dan reserve driver Scuderia Alpha Tauri, tim junior Red Bull. Setelah pemecatan ini belum diketahui apakah karier Juri Vips akan berlanjut atau tidak.