Bagikan:

JAKARTA - Singapura kalah secara kontroversial pada semifinal leg pertama Piala AFF 2024 melawan Vietnam dengan skor 0-2 di Stadion Jalan Besar, Kallang, Kamis, 26 Desember 2024.

Dua gol Vietnam dicetak dalam rentang tiga menit pada injury time babak kedua.

Kekecewaan 5.233 suporter Singapura yang datang langsung ke stadion kian berlipat jika melihat bagaimana wasit Kim Woo-sung asal Korea Selatan memimpin pertandingan.

Singapura sejatinya punya kesempatan unggul lebih dulu pada menit ke-80. Faris Ramli dilanggar Ho Tan Tai di kotak penalti.

Namun, sang pengadil justru melanjutkan pertandingan dan tetap pada keputusannya usai peninjauan VAR.

Tiga menit kemudian, Kim Woo-sung juga menganulir gol Vietnam melalui Nguyen Xuan Son karena dinilai handball lebih dulu sebelum melepas tembakan voli.

Sampai akhirnya Vietnam mendapat penalti pada injury time babak kedua, tepatnya menit ke-101. Keputusan itu juga mendapat protes dari pemain Singapura karena Shakir Hamzah terjatuh setelah bertabrakan dengan kiper Izwan Mahbud.

Namun, wasit tetap kepada keputusannya tanpa mengindahkan pengecekan VAR.

Nguyen Tien Linh akhirnya sukses mengeksekusi penalti, sebelum Xuan Son mencetak gol kedua Vietnam tiga menit kemudian.

Meskipun kecewa dengan pertandingan penuh kontroversi, pelatih Singapura, Tsutomu Ogura, lebih memilih menerima hasil tersebut.

Dia lebih ingin fokus untuk menghadapi leg kedua di markas Vietnam, Stadion Viet Tri, pada 29 Desember 2024.

"Sepak bola memang seperti ini. Hingga menit terakhir (dari 90) kedudukan 0-0, tetapi di waktu (tambahan) kami (kebobolan) dua gol."

"Saya selalu memberi tahu para pemain bahwa sepak bola bukan hanya 90 menit. Ini lebih dari 90 menit."

"Kami memiliki beberapa peluang yang kami lewatkan, terutama di babak kedua. Dalam sepak bola, ini biasanya berarti hukuman akan datang."

"Bahkan, jika kami kebobolan dari penalti, kami tidak perlu kebobolan gol lagi. Itu salah kami," kata Ogura selepas laga.

Ogura lebih lanjut mengesampingkan kekecewaan yang nyata karena kalah di akhir pertandingan. Dia justru melihat ada beberapa hal positif yang bisa diambil dari penampilan anak asuhnya.

Salah satunya ialah aksi Taufik Suparno yang nyaris memecah kebuntuan bagi Singapura pada menit ke-68 jika Nguyen Dinh Trieu tidak melakukan penyelamatan gemilang.

Beberapa saat sebelumnya, serangan balik cepat setelah merebut bola di lini tengah membuat Shawal Anuar dengan cekatan menyelesaikannya memanfaatkan umpan terobosan Hami Syahin, tetapi terjebak offside.

Momen-momen seperti itu memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana semua masih belum berakhir bagi Lions saat mereka bertandang ke Vietnam.

"Ada beberapa momen bagus ketika kami tidak takut mengoper bola. Saya terus memberi tahu mereka untuk mengoper, bahwa mereka punya waktu, untuk menggerakkan bola ke samping. Kami menunjukkan bahwa kami bisa memainkan sepak bola kami."

"Sekarang, ini tentang berapa menit dalam 90 menit kami bisa memainkan sepak bola ini. Bagi kami, ini masih menjadi masalah."

"Sekarang kami harus pulih secara mental. Saya selalu memberi tahu para pemain pertandingan ini (leg pertama) sudah berakhir."

"Hasilnya adalah 0-2, tetapi 0-2 adalah skor yang berbahaya. Ini sama di seluruh dunia. Kami telah melihat ketika tim memimpin 2-0, hal-hal buruk terjadi di babak kedua."

"Jika kami membuatnya menjadi 2-1, siapa tahu apa yang bisa terjadi? Ini adalah mentalitas yang harus kami miliki," tutur Ogura lagi.

Masih terbuka peluang Singapura melangkah ke final Piala AFF untuk kali pertama sejak edisi 2012.

Sementara itu, pada semifinal lain ada laga antara Thailand vs Filipina. Leg pertama dihelat di Stadion Rizal Memorial, markas The Azkals, pada Jumat, 27 Desember 2024. Kemudian, pertemuan berikutnya dihelat di Stadion Rajamangala pada 30 Desember 2024.