JAKARTA - MotoGP kehilangan salah satu tim peserta setelah Suzuki memutuskan mundur di akhir musim ini. Dengan hengkangnya tim pabrikan Jepang itu, maka akan menyisakan satu ruang kosong.
Baru-baru ini, BMW dikabarkan mengingkinkan untuk mengisi posisi kosong tersebut. Apalagi Dorna Sport selaku penyelenggara memperuntukan slot kosong itu untuk tim pabrikan, bukan satelit atau independen.
Dikutip dari Speedweek.com, Selasa, Pierer Mobility AG selaku pemegang merek sepeda motor KTM, Husqvarna, GASGAS, dan R Raymon berniat mengisi posisi yang ditinggal Suzuki. Namun, nyatanya, MotoGP ingin mereka bisa lebih membuktikan lagi bahwa KTM RC16 miliknya lebih kompetitif.
Selain itu, pertimbangan lainnya adalah karena KTM juga sudah menurunkan empat motor di ajang MotoGP. Maka kemungkinan untuk mengisi slot kosong makin tipis.
Sumber yang sama kemudian menyebut bahwa yang memiliki prospek MotoGP adalah BMW. Hal itu karena The Bavarians sudah turun ke ajang Superbike sejak 2009, meski sejauh ini belum memenangi gelar.
Selama keikutsertaan di ajang Superbike, BMW tercatat sudah 13 kali menang seri balapan, di antaranya diraih oleh Marco Melandri sebanyak 9 kali, Chaz Davies 3 kali, dan Michael van der Mark satu kali.
Carmelo Ezpeleta selaku bos Dorna Sport mengatakan ada kemungkinan pabrikan motor ternama datang ke kejuaraan dunia MotoGP dalam dua atau tiga tahun ke depan.
"Jawabannya adalah ya," tegas Ezpeleta dikutip dari Speedweek.
"Tentu saja saya tidak bisa menyebutkan mereknya. Tetapi jika pabrikan nyata menunjukkan minat pada Kejuaraan Dunia MotoGP dan memutuskan untuk berpartisipasi dan berinvestasi dalam jangka panjang, kami selalu terbuka untuk diskusi," tambah sang bos.
Sumber yang sama juga menyebut, salah satu bos BMW yang tak disebutkan namanya mengatakan MotoGP adalah ajang yang patut diikuti.
“Buat BMW Motorrad dan BMW AG, MotoGP selalu diperhitungkan. Tapi ini tergantung pada keputusan akhir. Karlheinz Kalbfell (bos BMW Motorsport) dan Dr. Herbert Diess ingin sekali gabung, seperti Hendrik von Kuenheim. Tapi mereka terhalang oleh dewan direksi BMW AG," ujar sumber dari Speedweek.
"dr Schramm (Head of BMW Motorrad) pasti ingin masuk MotoGP juga. Masih harus dilihat apakah dia akan berhasil," tambahnya.
BACA JUGA:
Jika BMW benar-benar berniat terjun jadi bagian MotoGP, biaya finansial untuk turut serta di ajang balapan motor nomor wahid ini juga tengah ada di posisi lebih rendah ketimbang 15 tahun lalu. Dengan anggaran 20 juta euro atau Rp307 miliar, BMW seharusnya sudah bisa bergabung.
Dana itu dirasa tak berlebihan, karena pabrikan ini juga menggelontorkan uang sebesar itu untuk ikut ajang SBK dan EWC (Endurance World Championship). Apalagi dengan label sebagai produsen sepeda motor terbesar kedua di Eropa, BMW jelas bisa menarik perhatian dunia.