JAKARTA - Ducati merupakan tim yang berbasis di Bologna, Italia. Wajar bila tim tersebut kini diperkuat banyak pebalap dari Negeri Pizza.
Di tim pabrikan, yakni Ducati Lenovo, ada nama Francesco Bagnaia. Lalu di Gresini Racing ada Enea Bastianini dan Fabio Di Giannantonio. Sementara di VR46 Racing Team ada Luca Marini dan Marco Bezzecchi.
Lantas apakah Ducati alergi memakai jasa pebalap dari negara lain? Tidak juga. Contohnya Jack Miller, yang sudah lima musim bersama Ducati. Lalu di Pramac Ducati ada nama Jorge Martin dan Johann Zarco.
Direktur direktur Ducati, Paolo Ciabatti, memberikan penjelasan terkait komposisi pebalap yang dimiliki timnya. Dia mengatakan, jajaran pebalap Ducati mencerminkan situasi di pasar.
"Saat merekrut pebalap, kami secara alami melihat kinerja mereka. Itulah sebabnya kami merekrut pebalap seperti Bagnaia, Bastianini, Miller Martin, dan Zarco," ujar Ciabatti, kepada Speedweek.
BACA JUGA:
"Tim VR46 bersikap independen dalam pemilihan pebalap, strategi mereka adalah membawa pebalap sendiri dari VR46 Riders Academy ke MotoGP. Itu bisa dimengerti dan itu bagus."
"Di Gresini Racing, bahkan sebelum kematiannya, pemilik tim Fausto Gresini memiliki rencana untuk membawa Fabio Di Giannantonio dari tim Moto2 mereka ke MotoGP. Ketika kami memutuskan dua tahun lalu untuk mencari talenta muda," lanjutnya.
Ciabatti menegaskan, pihaknya tak alergi dengan pebalap dari negara lain. Namun, dia tak menampik, pebalap yang menjanjikan saat ini di Moto2 dan Moto3 kebanyakan dari Italia atau Spanyol.
"Kami akan senang memiliki pebalap asal Jerman atau Inggris atau dari negara lain. Jika anda lihat pebalap menjanjikan di Moto2 bahkan Moto3, banyak dari mereka berasal dari Italia atau Spanyol," ungkap bos Ducati itu.