Bagikan:

JAKARTA - Pemain asing asal Kroasia, Marko Simic, membuat pernyataan mengejutkan yang kemudian dia unggah di akun media sosial miliknya. Simic memutuskan untuk mengakhiri kontraknya dengan Persija Jakarta setelah gajinya tak dibayarkan selama satu tahun.

Namun, pernyataan itu dibantah Presiden Persija Jakarta, Mohamad Pranpanca. Dalam keterangan di situs resmi klub, Prapanca menyebut ada kesalahan pemahaman terkait masalah ini.

"Persija adalah klub yang patuh dan taat hukum. Tidak benar ada pernyataan yang menyebutkan bahwa gaji pemain tidak dibayar selama satu tahun," ujar Prapanca dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 27 April.

Prapanca mengatakan, ada penyesuaian gaji yang diberlakukan mengacu pada keputusan dari PSSI terkait pemberhentian kompetisi karena adanya pandemi Covid-19. Dasarnya adalah Surat Keputusan (SK) PSSI bernomor SKEP/69/XI/2020.

Dalam situasi itu, Prapanca menambahkan, semua pemain, termasuk Marko Simic, sepakat akan kebijakan tersebut yang dituangkan dalam adendum pertama sehingga semua berjalan sebagaimana mestinya.

"Namun pada perjalanannya, Marko Simic memiliki pemahaman yang berbeda untuk adendum selanjutnya," lanjut Prapanca.

Presiden Macan Kemayoran juga menyatakan Simic tetap menerima jumlah gaji yang telah disesuaikan tanpa keluhan apa pun. "Dalam prosesnya Persija Jakarta terus berupaya untuk menyamakan pemahaman terkait adendum selanjutnya," ia menambahkan.

Prapanca kemudian menegaskan, Persija Jakarta adalah klub yang selalu mendukung karier pemain. Hal ini sebagai respons dari pernyataan Simic yang menyebut ada pihak yang membahayakan kariernya sebagai pesepakbola.

"Tidak benar jika Persija berniat membahayakan karier seorang pemain, terlebih lagi pemain tersebut telah berjuang bersama-sama dan meraih banyak prestasi," tutur Prapanca.

"Sementara itu, Persija akan selalu mengikuti proses yang akan terjadi ke depannya," pungkasnya.