Bagikan:

JAKARTA - Pebalap Repsol Honda, Pol Espargaro mengatakan, balapan MotoGP Mandalika ibarat sebuah mimpi buruk. Dia mengaku, penglihatannya saat balapan di lintasan basah Sirkuit Mandalika sangat minim.

Balapan MotoGP Mandalika, 20 Maret lalu, berlangsung di lintasan basah setelah sebelumnya diguyur hujan deras. Masih banyaknya air di lintasan, plus hujan yang belum sepenuhnya berhenti, membuat pebalap kesulitan melihat.

Kurangnya penglihatan juga menjadi alasan mengapa Pol Espargaro nyaris keluar lintasan saat balapan ketika hendak keluar dari tikungan terakhir. Dia mengaku tak tahu sudah berada di tepi lintasan saat itu.

"Saya tak tahu sudah berada di tepi lintasan sampai saya hampir terjatuh. Itu adalah mimpi buruk, saya tak bisa melihat apa-apa," kata Pol Espargaro, seperti dikutip Crash.

"Itu adalah balapan bertahan hidup karena sangat sulit untuk mengetahui di mana Anda berada di trek dan begitu banyak air," lanjutnya.

Mengawali balapan dari posisi ke-15, Pol Espargaro mengaku harus menerima pil pahit menerima banyak kotoran dari pebalap yang ada di depannya. Visor helmnya sangat kotor dan membuatnya tak bisa membalap dengan cepat.

"Saya kehilangan penglihatan. Saya pikir menyentuh Pecco (Bagnaia) dua kali hari itu. Ini tidak disengaja. Itu super, sangat rumit," tuturnya.

"Ya, treknya grippy tapi juga sangat kotor jadi agak seimbang. Biasanya kami menghitung sekitar 10 detik (lebih lambat di lintasan basah daripada kering) untuk trek dengan grip yang baik di basah dan kami 9-10 detik lebih lambat. Itu bagus. Tapi kami, atau saya, berakhir dengan mata penuh debu atau batu kecil," pungkasnya.

Sementara itu, manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig menilai, ada masalah dengan helm milik Pol Espargaro. Itu juga yang dirasa Puig memberikan kontribusi terhadap masalah yang dialami pebalap asal Spanyol itu.

"Sepertinya dia tak bisa melihat dengan benar dan saya pikir dia akan memeriksa situasi ini dengan perusahan helmnya," kata Puig.