Bagikan:

JAKARTA – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menghindari masalah transportasi publik saat menggelar acara-acara bertaraf internasional. Permintaan ini buntut dari penyelenggaran MotoGP Mandalika, akhir pekan kemarin.

Dede mengatakan, transportasi publik sempat menjadi masalah pada ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika. Usai ajang itu digelar banyak penonton yang terlantar karena tidak ada bus yang menjemput mereka.

"Pertama masalah transportasi publik. Masyarakat banyak yang keteteran selama di sana. Tidak dapat bus, kendaraan, dan akhirnya banyak yang stag," ujar Dede Yusuf dalam rapat kerja di DPR pada Rabu, 23 Maret 2022.

Saat MotoGP Mandalika, banyak laporan yang menyebut masyarakat harus bertahan di area sirkuit sampai malam karena kurangnya transportasi untuk pulang. Bus antarmoda yang disiapkan pun tidak memenuhi jumlah penonton yang hadir.

Selama pagelaran MotoGP Mandalika, pihak penyelenggara setidaknya menyiapkan 287 shuttle bus dan 278 bus antarmoda. Namun, saat usai balapan sebagian besar masyarakat tidak mendapat pelayanan ketika hendak pulang.

Dede mengatakan, hal ini perlu dihindari Kemenpora saat mendapat kesempatan menjadi penyelenggara acara internasional. Terutama dalam waktu dekat Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk beberapa event internasional.

"Ini catatan penting. Saya tidak ingin mengoreksi banyak. Hanya saja ada beberapa poin sisa-sisa koreksi yang perlu dilakukan dari kejadian MotoGP. Semua bagus, baik, media memuat semuanya dengan baik. Tapi ada beberapa yang harus kita jaga ketika Menpora nanti mau membuat event-event internasional," ujarnya.

Selain menjadi tuan rumah ASEAN Para Games pertengahan tahun ini, Indonesia juga mendapat kepercayaan menggelar beberapa acara olahraga lain. Salah satunya adalah FIBA Asia Cup 2022 yang akan berlangsung di Jakarta pada 12-24 Juli nanti.