Bagikan:

JAKARTA – Petinju kelas berat Tyson Fury mengonfirmasi bakal mewujudkan duelnya dengan bintang UFC Francis Ngannou. Pertarungan tersebut rencananya akan digelar tahun depan.

Fury yang berstatus juara tinju kelas berat sudah lama tertarik untuk melawan Ngannou yang merupakan juara UFC kelas berat. Untuk itu, ia pun memperbarui rencana tandingnya dan berjanji bakal melawan Ngannou tahun depan.

"Saya akan melawan Francis Ngannou di Las Vegas tahun depan, pada bulan Maret atau Februari," kata Fury seperti dikutip dari Marca.

Fury dan Ngannou terlibat perang urat syaraf media sosial dalam beberapa bulan terakhir. Fury bahkan langsung menggoda Ngannou saat ia meraih kemenangan atas Ciryl Gane di UFC 270.

Ngannou sendiri sudah pernah mengatakan ia sangat tertarik untuk melawan Fury. Terlebih ia dulu bercita-cita menjadi petinju profesional sebelum akhirnya meniti karier sebagai petarung mixed martial arts (MMA).

Saat ini sebenarnya Fury sedang bersiap untuk mempertahankan gelar kelas beratnya melawan Dillian Whyte. Rencananya pertarungan tersebut akan berlangsung pada April tahun ini.

"Tidak akan ada pembicaraan tahun ini karena saya punya sejumlah agenda tinju untuk dilakukan. Namun tahun depan kita bisa menghadirkan sebuah laga yang menghebohkan," ujar Fury.

"Ini akan jadi laga yang besar. Saya yakin bakal memecahkan seluruh rekor pay per view di Amerika Serikat," Fury melanjutkan.

Pertarungan di ring tinju melawan Fury jelas jauh lebih menjanjikan dari sisi pendapatan bagi Ngannou dibanding kemenangannya atas Ciryl. Ini bercermin dari duel terakhir Fury dengan Deontay Wilder pada Oktober tahun kemarin.

Jika dibandingkan dengan partai tinju tersebut, maka pendapatan yang didapat Ngannou dari laga melawan Ciryl Gane hampir puluhan kali lipat dari yang dihasilkan Fury saat bersua dengan Wilder.

Ngannou tercatat hanya membawa pulang 600 ribu dolar atau hanya Rp8,6 miliar dalam duel dengan Gane. Sementara itu, Fury berhasil meraup pendapatan sebesar 30 juta dolar atau setara dengan Rp430 miliar.

Perbedaan yang sangat kontras tersebut jelas menjadi salah satu hal yang bisa mendorong Ngannou untuk beralih ke ring tinju selain keinginannya untuk merealisasikan cita-cita dari masa kecilnya.