JAKARTA - Petinju keturunan Armenia–Rusia, Arrest Sahakyan, tutup usia setelah 10 hari koma akibat dipukul dalam sebuah duel pada 26 Desember lalu.
Petinju 26 tahun tersebut mengalami pembengkakan di otak dan sudah menjalani operasi sebelum mengembuskan napas terakhir pada Sabtu, 8 Januari lalu.
Kabar duka itu mengejutkan Svetlana Petrosyan yang merupakan kerabat dekat sang petinju. Petrosyan mengaku sulit menerima kenyataan yang menimpa rekannya itu.
”Hatiku hancur berkeping-keping. Aku tidak percaya. Ini seperti mimpi buruk,” tulis Petrosyan dalam akun Instagram pribadinya, dikutip Marca, Senin.
Sahakyan kalah knock out (KO) pada ronde kedelapan dalam laga melawan Igor Semernin. Ia menerima pukulan brutal sehingga harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan cepat.
BACA JUGA:
Tiba di rumah sakit dokter menemukan pembengkakan yang terjadi pada otak Sahakyan sehingga harus operasi. Namun, pasca operasi ia tetap tidak sadarkan diri hingga meninggal pada Sabtu.
Sahakyan, yang merupakan petinju kelas menengah super, bertarung sembilan kali secara profesional dan memenangkan enam pertarungannya. Selain tinju ia juga aktif dalam seni bela diri campuran.
Petrosyan mengkonfirmasi bahwa Sahakyan akan dimakamkan di Yerevan, Armenia. Namun, kabarnya pemakamannya akan berlangsung di Tolyatti, Samarra di Rusia pada 11 Januari, besok.