Bagikan:

JAKARTA – Penyelenggara Liga Basket Indonesia menunda seri kedua IBL 2022 sampai awal Maret. Penundaan itu dilakukan untuk mengutamakan keselamatan para pemain di tengah lonjakan kasus COVID-19.

Seri kedua kasta tertinggi basket nasional yang berlangsung di Bandung sempat berjalan beberapa hari. Namun, dalam perjalanannya banyak pemain dan personel di luar pemain yang positif COVID-19.

Lonjakan kasus tersebut membuat IBL terpaksa menunda beberapa pertandingan sejak hari pertama yang dimulai pada Sabtu, 29 Januari. Puncaknya penundaan massal pun harus dilakukan pada Rabu, 2 Februari lalu.

"Penyebaran COVID-19 saat ini jauh berbeda atau sangat lebih cepat dibandingkan gelombang sebelumnya. Penundaan kelanjutan ini sesuai dengan prosedur mitigasi yang telah ada pada manual book IBL untuk utamakan keselamatan pemain," ujar Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah dalam keterangan resmi.

Penundaan seri kedua Bandung yang dilakukan IBL ditopang oleh beberapa pertimbangan lainnya. Pertama adalah agar pemain yang terinfeksi corona bisa benar-benar pulih dan siap kembali melanjutkan kompetisi.

Sementara itu, pertimbangan kedua adalah adanya beberapa pemain harus memperkuat tim basket nasional Indonesia di ajang kualifikasi FIBA World Cup 2023 melawan Arab Saudi dan Yordania pada 24 dan 27 Februari nanti.

Adapun alasan berikutnya yakni persiapan format mitigasi kelanjutan seri. Format awal penyelenggaraan IBL 2022 dengan sistem bubble tidak terpusat dinilai sebagai improvisasi dari format musim 2021 sebelumnya. 

Namun, setelah adanya peningkatan kasus, IBL pun siap melaksanakan rencana cadangan. Sistem seri berpindah kota kemungkinan ditiadakan dan kompetisi berlanjut dengan sistem bubble yang terpusat di satu kota saja.

"Situasi COVID-19 terutama dengan varian Omicron saat ini berbeda. Sehingga langkah menyiapkan formula antisipasi untuk kelanjutan musim semoga menjadi langkah preventif yang tepat dan IBL bangkit kembali hingga selesai di akhir musim dengan baik," ujar Junas.